Senin, 03 Desember 2018

Tulisan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan per Maret 2018 sebesar 9,82%. 




            Tanggapan
            Dengan mencapaian yang signifikan pada  bulan Maret 2018 persentasi kemiksinan penduduk Indonesia 9.82% dibanding tahun sebelumnya pada bulan September 2017 yaitu 10,12% pemeriintah Indonesia telah baik melakukan program penanggulangan kemiskinan yang dapat mengurangi angka kemiskinan,

Solusi
sharusnya pemerintah menyamar untuk turun langsung ke lapangan agar dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan progress sistem yang telah dijalankan, dengan begitu pemerintah dapat mengembangkan sistem yang dijalankan dengan memberikan lapangan kerja yang sesuai untuk lansia dll supaya jumlah kemiskinan dapat berkurang.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPS: Maret 2018, Persentase Kemiskinan Indonesia Terendah Sejak 1999", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/16/130732026/bps-maret-2018-persentase-kemiskinan-indonesia-terendah-sejak-1999
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Kurniasih Budi

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Cerdas dalam Komunikasi Data


Kelebihan dan Kekurangan Sistem Cerdas dalam Komunikasi Data

 

1) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Kesehatan
Misalnya saja sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien serta digunakannya pula robot untuk membantu proses operasi pembedahan dan juga penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.




2) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Misalnya saja suatu perusahaan menggunakan penerapan Enterprice Resource Planning (ERP) yang merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjaga sistem manajemen di perusahaannya.


3) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Perbankan dan Bisnis
Misalnya saja dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi digunakan untuk transaksi perbankan baik lewat internet atau yang lebih dikenal dengan Internet Banking maupun untuk melakuakan kegiatan lainnya seperti transfer uang, pengecekan saldo, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening Misalnya saja dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik dengan menggunakan jaringan komunikasi internet atau dikenal sebagai E-Commerce.


4) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari wacana Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.





B. Kekurangan komonikasi data dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain dapat dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia seperti:

1. Terjadinya kelemahan kekuatan sinyal karena gangguan cuaca maupun jarak yang jauh melalui medium transmisi.
2. Terjadinya delay distorsi karena kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda pula. Hal ini merupakan hal yang kritis bagi data digital yang dibentuk dari sinyal-sinyal dengan frekuensi-frekuensi yang berbeda -beda sehingga menyebabkan terjadinya intersymbol interference
3. Terjadinya noise yang merupakan tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk diantara transmisi dan penerima.


PANDANGAN KE DEPAN TENTANG SISTEM CERDAS DI INDONESIA



Menurut saya, Sistem Cerdas di Negara Indonesia sudah sangat berkembang dan masih tahap maju dalam sistem cerdas contohnya dalam bidang game. Di Indonesia sendiripun sudah banyak game-game original buatan Indonesia, namun masih banyak sekali game yang di bajak oleh para pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu peran pemerintah sangat dibutuhkan disini untuk mempertegakkan hukum yang berlaku untuk si pembajak game dan mendukung para developer game original Indonesia agar game Indonesia bisa lebih terkenal di mancanegara.

ALAT PENDETEKSI BANJIR



Refrensi
http://muhammadakbarfauzy.blogspot.com/2016/11/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-cerdas.html
http://jamaleka19.blogspot.com/2017/11/keuntungan-dan-kerugian-sistem-cerdas.html
https://www.youtube.com/watch?v=BpYKqpQ47KA https://www.youtube.com/watch?v=a8MfFwJ6i7A




Minggu, 02 Desember 2018

PERBANDINGAN COBIT, ITIL DAN ISO/IEC 38500​


PERBANDINGAN COBIT, ITIL DAN ISO/IEC 38500​
           
ISO 38500 terlihat turun dari atas, seperti atap di rumah. COBIT adalah dinding, dan kerangka proses seperti ITIL dan Projects in Controlled Environments 2 (PRINCE2) adalah fondasinya. Dengan menggunakan analogi rumah, jika dewan coba menerapkan atap( ISO 38500), tanpa pondasi atau dinding, maka akan runtuh. Selanjutnya, tanpa atap, maka unsur - unsur sebuah perusahaan tidak akan terlindungi. ISO 38500 bukan merupakan framework yang sempurna. ISO 38500 tidak dapat menggantikan COBIT, ITIL, atau framework lainnya, Tapi, lebih tepatnya, melengkapi kerangka kerja dengan menyediakan fokus permintaan dari penggunaan IT.

PERBANDINGAN :
  1. COBIT dan ITIL adalah standard yang cakupan areanya adalah menengah ke bawah sedangkan ISO 38500 cakupan areanya adalah menengah ke atas.
  2. COBIT dan ITIL cocok jika dijadikan sebagai IT management framework sedangkan ISO 38500 cocok jika digunakan sebagai IT governance framework.
  3. Kerangka kerja COBIT memasukkan hal-hal berikut ini :  Maturity Models , Critical Success Factors (CSFs), Key Goal Indicators (KGIs), dan Key Performance Indicators (KPIs).
  4. Kerangka kerja ITIL digunakan untuk mengelola infrastruktur teknologi dan informasi dalam suatu organisasi, dan bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengguna teknologi informasi.
  5. Kerangka kerja ISO 38500 digunakan bagi pemerintahan untuk membantu mereka pada tingkat tertinggi dari organisasi untuk memahami dan memenuhi kewajiban hukum, peraturan, dan etika mereka dalam hal penggunaan organisasi mereka IT.
PERSAMAAN :
  1. Dijadikan sebagai IT governance framework
  2. Memberikan pedoman pada perusahaan bahwa keputusan-keputusan strategic IT tidak hanya berada pada CIO saja tetapi juga pada direksi, komisaris dan pemegang-saham.

Kelebihan  Cobit:
  1. Rahasia
  2. Proteksi terhadap informasi yang sensitif dari akses yang tidak bertanggung jawab.
  3. Integritas
  4. Berhubungan dengan penyediaan informasi yang sesuai untuk manajemen.
  5. Secara umum dapat dikatakan bahwa COBIT merupakan sebuah model tata kelola TI yang memberikan sebuah arahan yang lengkap mulai dari sistem mutu, perencanaan, manajemen proyek, keamanan, pengembangan dan pengelolaan layanan. Arahan dari COBIT kemudian didetailkan kembali oleh beberapa model framework sesuai dengan perkembangan keilmuan.
Kekurangan COBIT
  1. COBIT hanya memberikan panduan kendali dan tidak memberikan panduan implementasi operasional.
  2. COBIT hanya berfokus pada kendali dan pengukuran.

Kelebihan ITIL  :
  1. Memberi deskripsi rinci sejumlah praktik penting TI dan menyediakan daftar komprehensif tugas dan prosedur yang didalamnya setiap organisasi dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya sendiri.
  2. ITIL bukan merupakan standard yang memberikan prescription tetapi lebih kepada merekomendasikan, oleh karena itu implementasi antara satu organisasi dengan organisasi lain dapat dipastikan terdapat perbedaan. Dengan demikian kita tidak bisa membandingkan / melakukan benchmark secara pasti.
Kelemahan ITIL  :
  1. Kelemahan ITIL antara lain: buku-buku ITIL sulit terjangkau bagi pengguna non komersial, ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI, pelaksanaan pedoman dalam buku ITIL memerlukan pelatihan khusus dan biaya pelatihan atau sertifikasi ITIL terlalu tinggi.

​Kelebihan ISO/IEC 38500​ :
  1. Memberikan panduan kepada advisor perusahaan.
  2. ​Menjamin akuntabilitas diberikan untuk semua Resiko IT dan aktivitasnya.
  3. Memberikan prinsip panduan bagi direksi organisasi (termasuk pemilik, anggota dewan, direktur, mitra, eksekutif senior, atau yang sejenisnya) mengenai penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang efektif, efisien, dan dapat diterima di dalam organisasi mereka.
  4. Menetapkan matriks yang sesuai yang melampaui kepatuhan terhadap standar minimum kantong individu praktik terbaik dengan menerapkan perbaikan tata kelola yang berkelanjutan dan perbaikan manajemen keamanan.

Kekurangan ISO/IEC 38500​ :
  1. Tidak cocok digunakan sebagai IT management framework





Mengukur Tingkat Kematangan Layanan IT dengan Framework ITIL V3 (Studi kasus: PUSTIPANDA UIN Jakarta)

2.         Penelitian Terdahulu
2.1.      Wahyudi, M., & Deswandi, A. (2016)
Melakukan penelitian pengukuran dan mengaudit sistem informasi CBS (Core Banking System) syariah yang dikenal sebagai T24. Core ini sangat penting dalam operasional bank sehari-hari. Dengan melakukan pengukuran dapat dengan mudah menangani masalah yang terjadi dan berapa lama masalah dapat diselesaikan sesuai dengan kerangka kerja ITIL V3 pada subdomain Service Desk, Incident Management, dan Problem Management yang merupakan proses dan fungsi dari domain Service Operation. Penelitian dilakukan pada BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) syariah Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi dari survei dan metode penelitian eksperimental. Tiga responden dipilih menggunakan metode populasi terbatas dengan pertimbangan masalah-masalah yang terjadi untuk mengisi kuesioner. Kuesioner dibuat berdasarkan pedoman ITIL V3.
2.2.      Tika, S. P., Sari, D. A., & Sarayar, M. O. (2015)
Melakukan evaluasi layanan IT service desk pada PT XYZ yang sudah mengimplementasikan ITIL dan melakukan penyempurnaan serta penyelarasan untuk perpindahan versi framework dari ITIL V2 menjadi ITIL V3. Evaluasi dilakukan pada subdomain service desk dan incident management pada domain service operation.
2.3.      Putra, H. L., Darwiyanto, E., & Wisudiawan, G. A. (2015)
Melakukan penelitian pengukuran dan audit pada FMS (Facilities Management System) yang merupakan smart building. Agar kinerja FMS tidak terganggu dan menurunkan kualitasnya maka diperlukan nilai kematangan menggunakan ITIL V3 domain service operation dengan subdomain event management, incident management, request fulfillment, problem management, dan access management. Dengan mendapatkan hasil, maka mereka dapat memberikan beberapa rekomendasi pada PT Grand Indonesia yang menerapkanFMS.
2.4.      Suhairi, K., & Gaol, F. L. (2013)
Melakukan pengukuran dengan ITIL menggunakan Statistical Process Control. Dengan tujuan untuk menciptakan kejelasan dalam hubungan antara key performance indicators, informasi konfigurasi jaringan yang akurat untuk stafservice desk, keakuratan informasi digunakan untuk proses delivery service dan audit IT pada PT. XYZ.
2.5.      Albab, M. E. (2013) Melakukan perancangan manajemen layanan IT pada lembaga pendidikan (SMP Kartika VIII-1) dengan tujuan untuk mengoptimalkan infrastruktur (lab. komputer) sesuai framework ITIL V3.
3.         Metode Penelitian
3.1.      Tahapan Penelitian
Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data yang diperlukan untuk bahan penelitian. Data didapat dengan cara melakukan studi pustaka, menyebarkan kuesioner, dan melakukan wawancara. Peneliti melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan berbagaiinformasi yang berkaitan dengan topik penelitian sepertiITSM, dan ITIL. Semua informasi diambil dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan penelitian terdahulu. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Dengan metode tersebut peneliti menyebarkan kuesioner offline dan melakukan wawancara. Kuesioner offline ditujukan kepada expert respondents dan dilanjutkan dengan melakukan wawancara untuk mendapatkan bukti bahwa jawaban yang diberikan pada kuesioner offline dapat dipertanggungjawabkan.
3.2.      Metode Penentuan Sampel
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan). Pada cara ini, siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang berdasarkan atas pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Responden ahli merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap masing-masing divisi IT yang ada di PUSTIPANDA (divisi support, divisi ITSM, dan divisi IT Operation & Networking Coordinator).
Tabel 1. Responden Ahli

3.3.      Metode Pengukuran Layanan IT
Peneliti menggunakan metode ITIL V3 sebagai acuan untuk mengukur tingkat kematangan layanan IT. Domain yang dipilih untuk diukur adalah service operation dengan site service desk, incident management, dan problem management. Peneliti memilih salah satu domain dariservice lifecycle yang ada pada ITIL V3 yaitu service operation. Dengan memilih service operation, peneliti dapat mengukur tingkat kematangan layanan IT pada sudut pandang day-to-day, proses, dan infrastruktur.
4.         Hasil dan Pembahasan
4.1.      Pengukuran Layanan IT
Pengukuran layanan teknologi informasi PUSTIPANDA (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data) dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner offline dan melakukan wawancara kepada responden yang ahli dibidangnya masing-masing.Pertanyaan kuesioner offline yang diajukan sesuai dengan pertanyaan ITIL high-level self-assessment.
4.2.      Penentuan Compliance
Penentuan compliance terbagi atas 4 standar, sebagai berikut
1. Not Comlpy, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment hanya memenuhi antara level 1 sampai dengan level 3. leveltersebut adalah:
·         Level 1 – Pre-Requisite         
·         Level 1.5 – Management Intent         
·         Level 2 – Process Capability
·         Level 2.5 – Internal Integration         
·         Level 3 – Products
2. Standard Comply, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment hanya memenuhilevel 3.5 yaitu quality control.
3. Average Comply, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment telah memenuhilevel 4 dan level 4.5. level tersebut adalah:
·         Level 4 – Management Information  
·         Level 4.5 – External Integration
4. Fully Comply, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment telah memenuhi keseluruhan dari semua level yang ada, termasuk telah memenuhi level 5 yaitu user interface.
4.3.      Maturity of IT
Services Kematangan layanan teknologiinformasi padaPUSTIPANDA dapat diukur dengan menggunakan ITIL Maturity Level Self-assessment. Dengan metode ini, sebuah perusahaan atau instansi dapat memahami sejauh mana tingkat kedewasaannya. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka perusahaan atau instansi harus memenuhi persyaratan minimum yang telah ditentukan. Berikut ringkasan hasil skor selfassessment pada site service desk, incident management, dan problem management.
Tabel 2. Hasil Service Desk


Pada tabel diatas menunjukkan bahwa kematangan layanan IT pada site service desk berhenti di level 4 management information. Pencapaian tersebut masuk kedalam kategori Average Comply.
Tabel 3. Hasil Incident Management

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa, hanya dua level saja yang mendapat status PASS yaitu level 1: pre-requisites, dan level 3.5: quality control. Meskipun begitu, kematangan layanan IT pada site Incident management hanya dapat mencapai level 1 karena pada level 1.5 mendapatkan status FAIL. Perolehan skor dengan status PASS berjumlah 6 poin. Pencapaian tersebut masuk kedalam kategori Not Comply.
Tabel 4. Hasil Problem Management


Semua level pada site problem management mendapatkan status FAIL dan kematangan layanan IT pada site ini tidak memenuhi level 1. Oleh karena itu PUSTIPANDA hanya mencapai level 0 - chaos atau pencapaian tersebut masuk kedalam kategori Not Comply.

5.         Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian sekaligus menguraikan hasil pembahasan, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan saran dari penelitian, sehingga bisa dijadikan gambaran secara umum. Berikut kesimpulan dari penelitian ini antara lain:
·         Semua layanan IT (e-campus, e-mail, dan internet) diperlakukan sama pada setiap site (service desk, incident management, dan problem management) oleh PUSTIPANDA
·         Setelah melakukan pengukuran tingkat kematangan layanan IT berdasarkan ITIL maturity level self- assessment, maka skor yang didapat pada site service desk berjumlah 78 point dan site incident management hanya mendapatkan 6 point. Sedangkan pada site problem managementtidak ada point yang didapatkan.
·         Hanya site service desk saja yang masuk kategori Average Comply, sedangkan site incident management dan problem management masuk kategori Not Comply karena tidak memenuhi beberapa ketentuan dari ITIL maturity level self-assessment.
·         Pada site service desk, level yang dinyatakan PASS antara lain, Level 1: Pre-requisites, Level 1.5: Management Intent, Level 2: Process Capability, Level 2.5: Internal Integration, Level 3: Products, Level 3.5: Quality Control, Level 4: Management Information dari level yang PASS terlihat bahwa kematangan layanan IT pada site service desk berakhir pada level 4.
·         Pada site incident management, level yang dinyatakanPASS hanya level 1: pre-requisites. Dengan begitu kematangan layanan IT pada site incident management berakhir pada level 1. Meskipun level 3.5: Quality Control mendapat status PASS.
·         Pada site problem management, tidak ada level yang dinyatakan lulus. Dengan begitu kematangan layanan IT pada site problem management masuk kedalam level 0 - chaos.




Referensi :
-           https://bang-ilmu.blogspot.com/2016/05/cobit-itil.html (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 12 : 38 WIB)
-           https://www.isaca.org/Knowledge-Center/Documents/COBIT-Focus-ISO-38500-Why-Another-Standard.pdf (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 12 : 38 WIB)
-           http://oktacute999.blogspot.com/2016/04/tugas-terakhir-di-semester-8.html (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 12 : 38 WIB)
-           http://jurnal.atmaluhur.ac.id/index.php/knsi2018/article/view/512 (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 13 : 04 WIB)
-           Romadhon, Ahmad dkk. Mengukur Tingkat Kematangan Layanan IT dengan Framework ITIL V3 (Studi kasus: PUSTIPANDA UIN Jakarta). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2018 (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 13 : 14 WIB)


Trend Sist / Ti di Masa Depan


TREND SIST / TI MASA DEPAN
API (Application Programming Interface) adalah kumpulan perintah, fungsi, dan protokol yang dapat digunain oleh programmer saat membuat perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API adalah sebuah bahasa dan format pesan yang digunain program aplikasi untuk berkomunikasi dengan system operasi seperti system manajemen database (DBMS) atau komunikasi protocol. API diimplementasikan dengan menulis fungsi panggilan atau sintaks dalam program, yang menyediakan sarana yang diperlukan untuk meminta layanan program.
Keuntungan memprogram dengan menggunakan API adalah:
- Portabilitas. Programmer yang gunain API dapat menjalankan programnya dalam sistem operasi mana saja asal sudah ter- install API-nya. Sedangkan system call beda antar sistem operasi, dengan catatan dalam implementasiinya mungkin saja berbeda.

- Lebih Mudah Dimengerti. API menggunakan bahasa yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti daripada bahasa system call.
PEMASARAN DIMENSI
Untuk memahami sistem informasi, harus memahami organisasi, manajemen, dan dimensi teknologi informasi dari sistem lebih luas dan kekuasaannya untuk memberikan solusi terhadap tantangan dan masalah dalam area bisnis.  Dilihat pemahaman yang lebih luas tentang sistem informasi, yang meliputi pemahaman tentang dimensi manajemen dan organisasi dari sistem serta dimensi sistem teknis, sebagai literasi sistem informasi. Literasi komputer, sebaliknya berfokus terutama pada pengetahuan tentang teknologi informasi.

SISTEM INFORMASI ADALAH LEBIH DARI SEBUAH KOMPUTER
 Organisasi
Organisasi memiliki strukturnya yang terdiri dari berbagai tingkat dan spesialisasi. Struktur mengungkapkan pembagian kerja yang jelas. Wewenang dan tanggung jawab dalam bisnis perusahaan sebagai hirarki, atau struktur piramida.

LEVEL DI PERUSAHAAN
Para ahli dipekerjakan dan dilatih untuk bisnis yang berbeda. Fungsi bisnis utama, atau tugas-tugas khusus yang dilakuin oleh bisnis organisasi, terdiri dari penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, dan sumber daya manusia (lihat Tabel 1).

FUNGSI BISNIS UTAMA
Sebuah organisasi pekerjaan melalui hirarki dan melalui proses bisnis, yang merupakan tugas secara logis terkait dan perilaku untuk mencapai kerja. Kembangin produk baru, memenuhi pesanan, dan mempekerjakan karyawan baru adalah contoh dari proses bisnis.

Manajemen
Tugas manajemen adalah memberikan masukan dari situasi yang dihadapi oleh organisasi, membuat keputusan, dan merumuskan rencana tindakan untuk memecahkan masalah organisasional.

Teknologi Informasi
Teknologi informasi merupakan salah satu alat yang digunain manajer untuk mengatasi perubahan. Perangkat keras komputer adalah peralatan fisik yang digunain untuk input, proses, dan output dalam suatu sistem informasi. Ini terdiri dari: komputer dari berbagai ukuran dan bentuk (termasuk perangkat genggam ponsel), berbagai masukan, output, dan perangkat penyimpanan, dan perangkat telekomunikasi yang terhubung secara bersama-sama .

ROBOT MANUSIA


                Robot humanoid merupakan alat mekanik yang struktur bentuknya mirip dengan tubuh manusia. Alat ini dibuat dan terus dikembangin dari tahun ke tahun dan difungsiin sebagai objek penelitian pada beberapa bidang ilmu. ini perlu diketahui struktur dan pola gerak manusia, namun alat ini juga memiliki fungsi lain yaitu dikembangin dengan tujuan agar bisa berinteraksi dengan manusia.
Perkembangan dunia robot terus melaju dan melahirkan inovasi-inovasi baru, tidak hanya muncul pada film-film fiksi ilmiah alat mekanik ini kini sudah diproduksi dan jadi bagian dari industri teknologi. Ada beberapa jenis yang umum dikenal, pertama jenis yang memiliki roda sebagai penggerak. Biasanya fungsinya mindahin suatu barang ke barang lain dan sering disebut sebagai robot mobile.


PEKERJA TEKNOLOGI INFORMASI BAGI MASA DEPAN DAMPAK POSITIF KEMAJUAN TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan teknologi juga dapat bisa jadi dampak positif dan dampak negatif, hal ini dilihat dari berbagai bidang yaitu:
 1) Bidang politik
·         Timbulnya kelas menengah baru Pertumbuhan teknologi dan ekonomi di kawasan ini akan mendorong munculnya kelas menengah baru. Kemampuan, keterampilan serta gaya hidup mereka sudah tidak beda dengan kelas menengah di negara-negera Barat.
·         Proses regenerasi kepemimpinan.Sudah barang tentu peralihan generasi kepemimpinan ini akan berdampak dalam gaya dan substansi politik yang diterapkan. Nafas kebebasan dan persamaan semakin kental.
2) Bidang Informasi dan komunikasi
·         Kita akan lebih cepat ngedapetin  informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi bagian manapun melalui internet.
·         Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain
 3) Bidang Ekonomi dan Industri
·         Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
·         Terjadinya industrialisasi.
·         Produktifitas dunia industri semakin meningkat
 4) Bidang Sosial dan Budaya
·         Bedanya kepribadian pria dan wanita. Banyak pakar yang berpendapat bahwa kini semakin besar porsi wanita yang memegang posisi sebagai pemimpin, baik dalam dunia pemerintahan maupun dalam dunia bisnis.
·         Tekanan, kompetisi yang tajam di pelajari aspek kehidupan sebagai konsekuensi globalisasi, akan melahirin generasi yang disiplin, tekun dan pekerja keras.
 5) Bidang Pendidikan
·         Munculnya media massa, khususnya di elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukannya satu-satunya sumber ilmu pengetahuan
·         Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka.




TREND SIS / TI DALAM BIDANG BISNIS
TUJUAN BISNIS
Pengertian bisnis
                Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakuin oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen .
Usahawan atau pelaku bisnis harus mampu memadukan 4 macam sumber daya yaitu :
1.       Sumber daya Materi
2.       Sumber daya Manusia
3.       Sumber daya Keuangan
4.       Sumber daya Informasi

Perusahaan barsifat dinamis mengalami kemajuan dan kemunduran pada saat bergerak melalui siklus hidupnya. Perubahan atas kondisi ekonomi dan pasar memerlukan pemikiran kembali atas strategi perusahaan metode dan sarana yang digunakan untuk menghadapinya.
Tujuan Bisnis
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha ngolah bahan untuk dijadiin produk yang dibutuhkan oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuannya adalah unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.

TEKNOLOLOGI  INFORMASI DAN DUNIA BISNIS
Seiring dengan kemajuan teknologi, hal tersebut banyak manfaat yang sangat berguna bagi kemajuan dan kesejahteraan kehidupan manusia. Salah satu bukti nyata tentang kemajuan teknologi sangat terasa di bidang IT atau teknologi informasi. Berikut ini adalah beberapa kegunaan IT dalam bidang bisnis :

- Munculnya peluang bisnis baru yakni E-Business.

Google merupakan salah satu contoh dari E-Commerce atau E-Business. E-Business merangkap berbagai hal seperti teknologi jaringan, lowongan pekerjaan, layanan customer, dll. Google merupakan sebuah bukti nyata dimana search engine tersebut banyak digunakan oleh semua orang dan memudahkan semua orang dalam mencari sesuatu di internet.

- Memperluas Pangsa Pasar.

Salah satu manfaat IT dalam bidang bisnis adalah memperluas pangsa pasar. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi, para pelaku bisnis dapat memantau beberapa daerah yang berprofit tinggi dan bisa dijadikan lahan untuk meraup keuntungan demi keberlangsungan bisnis yang mereka lakuin. Contohnya, Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri dari SDM yang mencapai angka ratusan juta. Hal ini menarik para pelaku bisnis besar untuk memproduksikan bisnisnya ke Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu contoh dalam upaya para pelaku bisnis dalam memperluas usaha bisnisnya.

- Mengurangi biaya produksi dan operasional.

Kemajuan teknologi dapat bantu setiap perusahaan dalam mengurangi biaya produksi dan juga mengurangi operasional. Hal tersebut bisa terlihat dari setiap perusahaan yang menggunakan mesin dalam melakukan pekerjaannya.

PROSEDUR PENDIRIAN BISNIS, KONTRAK  KERJA, DAN PROSEDUR PENGADAAN
1. Tahapan pengurusan izin pendirian
2. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain yang terkait
 Kontrak Kerja
Kontrak kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan/atau tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban.
Prosedur Pengadaan
Prosedur pengadaan terdiri dari prosedur pengadaan tenaga kerja dan prosedur pengadaan barang dan jasa.
A. Prosedur Pengadaan Tenaga Kerja
  1. Perencanaan Tenaga Kerja.
Perencanaan tenaga kerja adalah penentuan kuantitas dan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan dan cara memenuhinya.
2.       Penarikan Tenaga Kerja
Penarikan tenaga kerja diperoleh dari dua sumber, yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal yaitu menarik tenaga kerja baru dari rekomendasi karyawan lama dan nepotisme, berdasarkan sistem kekeluargaan, misalnya mempekerjakan anak, adik, dan sebagainya
3.       Seleksi Tenaga Kerja
Ada lima tahapan dalam menyeleksi tenaga kerja, yaitu seleksi administrasi, tes kemampuan dan psikologi, wawancara, tes kesehatan dan referensi (pengecekan).

APLIKASI BISNIS TEKNOLOGI INFORMASI
ASPEK PEMASARAN
  1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan pemasaran untuk jalanin bisnis (profit/nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan jasa, netapin harga, mendistribusikan, serta promosiin melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.
  1. Analisis situasi pasar
  1. Perencanaan Barang (Product)
Atribut – atribut produk adalah sesuatu yang melengkapi manfaat utama produksi sehingga mampu lebih memuaskan konsumen.
2.      Penetapan Harga (Price)
Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi konsumen maupun bagi produsen) yang umumnya dinyatain dalam satuan moneter (rupiah, dollar, yen, ruppe, dan sebagainya).
  1. Program Promosi (Promotion)
Promosi adalah pesan yang dipromosiin langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi.
  1. Saluran Distribusi (Place)
Salah satu keputusan yang sangat penting sebelum memulai usaha adalah memilih lokasi yang tepat dan strategis sebagai usaha.
  1. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar adalah proses membagi – bagi pasar yang semula heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang sikapnya lebih seragam. Tujuan segmentasi pasar adalah untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang lebih seragam.
  1. Strategi promosi
Promosi adalah pesan yang dibicarakan  langsung kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi. Kegiatan promosi dapat berupa :


  • Iklan (menginformasikan produk pada masyarakat)
  • Penjualan langsung (langsung ke konsumen)
  • Promosi penjualan (untuk membeli lebih banyak produk)
  • Hubungan masyarakat (citra baik tentang produk
  • Publikasi (promosi gratis)



PROSES DAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TEKNOLOGI INFORMASI
 A.      Dasar Perencanaan
Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar.
B.      Tantangan Implementasi
Pada bahasan ini, kita membahas mengenai  tantangan implementasi bisnis kepada pengembangan system. Kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem.
Masalah yang dihadapi dalam implementasi tersebut biasanya adalah sebagai berikut :
1. Pengguna tidak mengetahui kemampuan teknologi yang dapat digunain untuk bantu proses bisnis yang dikerjakannya setiap hari, dan pada tahap analisa developer juga tidak mengetahui benar-benar proses bisnis yang berlangsung atau juga karena standard dari developer yang kurang dalam membuat program sehingga program yang dihasilin adalah program yang baik.
2. Kedua belah pihak tidak memahami asumsi dan ketergantungan yang ada dalam system dan bisnis proses, sehingga pada tahap implementasi jika ada bagian dari proses bisnis yang belum di cover oleh system dan kemudian dibuatkan fungsi baru yang ternyata menimbulkan masalah.
3. Dalam implementasi system terintegrasi, dimana pengguna tidak dapat menjadikan implementasi sebagai prioritas pertama, dimana pengguna yang sudah disibukkan dengan kegiatan operasional akan berpura-pura menyetujui, menjalankan dan mengikutinya tetapi pada kenyataannya semuanya tidak berjalan sesuai dengan harapan. Akan membutuhkan CETL yang lama jika dijadikan sebagai resource untuk aplikasi BI.
C.      Pengembangan Sistem Bisnis
Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dengan aktivitas orang/user, yang menggunakan teknologi itu, untuk mendukung operasi dan manajemen. Jadi, bisa dipastiin bahwa semua perusahaan butuh. Nah, ketika kita membicarakan perusahaan, maka kita akan berbicara juga mengenai profit. Dan manakala kita membicarakan profit, otomatis kita pasti akan juga membicarakan manajemen. Karena dengan manajemen yang baik, pastinya akan menghasilkan profit yang baik juga. Itulah peluang yang sangat besar jika kita mulai melihat Pengembangan Sistem Informasi sebagai proyek bisnis kita kelak.

ATURAN E-BUSSINESS PADA BISNIS
·         Komunikasi à adanya fasilitas dan media yang memungkinkan terjadinya pertukaran informasi, layanan, transaksi elektronik (pemesanan dan pembayaran secara elektronik) dan perpindahan barang dari penjual ke pembeli.
·         Komersial à adanya sistem yang melaksanain transaksi online mulai dari promosi barang,  pemesanan barang,  pembayaran dan pengiriman barang.
·         Proses bisnis àSetiap pelaku e-Business yang ingin melalukan transaksi elektronik dan mendapatkan manfaat semaksimal mungkin dari e-Business harus melakukan optimalisasi proses bisnis internal dengan memanfaatkan teknologi informasi agar aliran informasi, transaksi, maupun lama pengiriman barang menjadi dipersingkat, biaya transaksi menjadi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan  perdagangan yang dilakukan secara tradisional.
·         Layanan à Bagi setiap institusi yang menjadi pelaku e-Business, penggunaan teknologi informasi dan internet seharusnya menjadikan layanan ke customer menjadi lebih baik, lebih ekonomis, dan lebih terjangkau.
·         Learning à Untuk meningkatkan awareness baik diantara pengguna maupun pelaku e-Business, proses edukasi sangat penting agar semakin banyak anggota masyarakat yang menyadari manfaat dan kelebihan dari transaksi online.



Sumber :