Selasa, 16 Oktober 2018

Pengendalian Umum dalam Audit Sistem Infromasi

   BAB I

·   A.           Pengendalian Umum
              Menurut Sawyer, Ditienhofer, & Scheiner (2005, hal. 549), general control consist of those controls in the IS and user environment that are pervasive over all or most application. They include such controls as segregation of incompatible duties, system development procedures, data security, all administrative controls, and disaster recovery capabilities.
               Pengendalian umum didefinisikan sebagai sistem pengendalian internal komputer yang berlaku umum meliputi seluruh kegiatan komputerisasi sebuah organisasi secara menyeluruh. arahnya ketentuan – ketentuan dalam pengendalian tersebut berlaku untuk seluruh kegiatan komputerisasi yang digunakan di perusahaan tersebut.

B.          Contoh Pengendalian Umum
              Pengendalian umum juga dapat diartikan sebagai pengendalian yang tidak terkait langsung ke suatu aplikasi tertentu. Misalnya dalam contoh ATM di atas, ketentuan bahwa masuk ke ruang ATM Adak boleh memakai helm. Adanya CCTV di ruang ATM dan ketentuan adanya SATPAM di situ adalah dapat dikategorikan dengan pengendalian umum (ketentuan-­ketentuan tersebut tidak langsung dengan transaksi pengambilan uang di mesin ATM).

C.           Ruang lingkup pengendalian umum
•  Ruang lingkup yang termasuk dalam pengendalian umum (pengendalian perspektif manajemen) diantaranya adalah :
–  Pengendalian manajemen puncak (top management controls).
–  Pengendalian manajemen pengembangan sistem (information system management controls).
–  Pengendalian manajemen sumber data (data resources management controls).
–  Pengendalian manajemen operasi (operations management controls).
–  Pengendalian manajemen keamanan (security administration management controls).
–  Pengendalian manajemen jaminan kualitas (quality assurance management controls).

D.           Unsur Pengendalian Umum
•  Dari beberapa pengendalian umum tersebut, berdasarkan ruang lingkup dari penulisan skripsi ini, maka yang akan dibahas adalah :
–  Pengendalian Manajemen Operasi (Operasional Management Controls)
–  Pengendalian Manajemen Keamanan (Security Management Controls)

Operasional Management Controls
              Pengendalian manajemen operasi merupakan jenis pengendalian internal yang didesain untuk pengelolaan sumber daya dan operasi IT pada suatu organisasi. Pengendalian manajemen operasi disusun dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja organisasi, pendayagunaan sumber daya informasi, dan pembagian tugas yang baik bagi suatu organisasi yang menggunakan sistem berbasis teknologi informasi.
–  Pemisahan tugas dan fungsi
–  Pengendalian personil
–  Pengendalian perangkat keras
–  Pengendalian jaringan
–  Manajemen operasi

Pemisahan tugas dan fungsi
             Pemisahan tugas dan fungsi didesain untuk memastikan bahwa fungsi fungsi yang tidak sejalan (atau seharusnya -­ cek), seperti : fungsi analisis/desain dan pemprograman dengan operasi komputer (mencakup penyiapan transaksi, otorisasi, proses entri, dan pelaporan) telah dipisahkan. Terdapat dua pemisahan fungsi yaitu :
–  Pemisahan fungsi departement IT dengan non IT (users) Pemisahan fungsi ini bertujuan untuk memisahkan antara pemakai dengan departement IT sehingga meningkatkan pengendalian terhadap akAvitas IT.
–  Pemisahan fungsi dalam departement IT Fungsi – fungsi departement IT dapat dipisahkan berdasarkan fungsi sistem dan pemrograman, operasi komputer, pengendalian dan penjadwalan input/output, pemeliharaan media (library).

Pengendalian personil
             Personil mempunyai peranan penting dalam pengendalian sistem. Pengendalian personil dapat diindikasikan oleh hal-­hal berikut :
–  Adanya prosedur penerimaan dan pemilihan pegawai
–  Adanya program peningkatan keahlian pegawai melalui pelaAhan yang berhubungan dengan bidang tugasnya
–  Adanya evaluasi atas pekerjaan yang dilakukan pegawai
–  Administrasi atas gaji dan prosedur promosi yang jelas
–  Penggunaan uraian tugas (job descrip5on)
–  Pemilihan dan pelaAhan pegawai
–  Penyediaan (supervisi) dan penilaian
–  Penggiliran pekerjaan (job rota5on) dan keharusan mengambil cuA
–  Adanya jenjang karier serta sarana dan aturan untuk mencapainya

Pengendalian perangkat keras
•        Pengawasan terhadap akses fisik Untuk menjaga perangkat komputer dari kemungkinan penyalahgunaan, akses fisik terhadap perangkat komputer perlu diawasi.
•        Pengaturan lokasi fisik Lokasi ruang komputer merupakan perAmbangan yang penAng dalam pengendalian keamanan komputer
•        Penggunaan alat pengamanan Alat – alat penggunaan tambahan diperlukan untuk menjaga keamanan komputer dari kemungkinan kerusakan
•        Pengendalian operasi perangkat keras Pengendalian operasional perangkat keras merupakan bentuk pengendalian untuk menjaga perangkat keras dari kemungkinan kerusakan akibat kesalahan pengoperasian perangkat tersebut
•        Pengendalian perangkat lunak Pengendalian perangkat lunak didesain untuk memasAkan keamanan dan kehandalan sistem
•        Pengendalian keamanan data Pengendalian keamanan data merupakan suatu Andakan pengendalian untuk menjaga keamanan datayang tersimpan didalam media penyimpanan agar Adak hilang dan rusak, atau diakses oleh orang yang Adak berhak

Pengendalian jaringan
             Alat bantu (tools) penAng yang dapat digunakan oleh operator untuk mengelola wide area network adalah network control terminal. Network control terminal menyediakan akses kepada soLware system yang khusus untuk mengelola jenis fungsi dibawah ini agar dapat berjalan dengan baik, yaitu :
–   Memulai dan menghenAkan jaringan dan proses
–   Memonitor aktivitas jaringan
–   Mengganti nama line komunikasi
–   Mengenerate statistic system
–   Menseting ulang panjangnya antrian
–   Menambah frekuensi backup
–   Menanyakan status sistem
–   Mengirimkan system warning dan status message
–   Memeriksa lintasan data pada line komunikasi
Network control terminal juga dapat digunakan untuk menjalankan fungsi yang sejenis ke peralatan individual yang terhubung dengan jaringan, karena itu dari sudut pengamanan harta dan data integrity, network control terminal adalah komponen yang sangat penAng pada suatu jaringan.

Manajemen operasi
             Saat ini fungsi sistem yang sekarang digunakan pada manajemen operasi adalah komputer mikro secara stand alone, multi user atau jaringan (network) atau dalam bentuk client server.
–  Service level agreements
–  Kepustakaan file
–  Fungsi help desk
–  Capacity planning
–  Outsource

Security Management Controls (1)
            Menurut Gondodiyoto (2007, hal. 345) pengendalian internal terhadap manajemen keamanan (security management controls) dimaksudkan untuk menjamin agar aset sistem informasi tetap aman. Aset sumber daya informasi mencakup fisik (perangkat mesin dan fasilitas penunjangnya) serta aset tak berwujud (non fisik, misalnya data/informasi, dan program aplikasi komputer).
–  Kebijakan keamanan IT (IT security policy)
–  Beberapa aspek serangan potensial
–  Mitos-­mitos seputar keamanan komputer
–  Kebijakan keamanan komputer
–  Personil dan kebijakan keamanan computer

Security Management Controls (2)
              Menurut Weber (1999 : 256), Pengendalian Manajemen Keamanan meliputi perlindungan terhadap asset dan fungsi sistem informasi, yang dapat diimplementasi. Berikut beberapa ancaman terhadap sistem informasi beserta cara penanganannya:
– Kebakaran
•  Tindakan pengamanan untuk ancaman kebakaran adalah :
•  Memiliki alarm kebakaran otomaAs yang diletakkan di ruangan dimana aset – aset sistem informasi berada.
•  Memiliki tabung kebakaran yang diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau.
•  Gedung tempat penyimpanan aset sistem informasi dibangun dari bahan yang tahan api.
– Banjir
•  Tindakan pengamanan untuk ancaman kebanjiran, antara lain :
•  Memiliki atap, dinding dan lantai yang dibuat dari bahan yang tahan air. – Perubahan tegangan sumber energi
•  Tindakan pengamanan untuk mengatasi perubahan tegangan sumber energi listrik, dapat menggunakan stabilizer ataupun Uninterruptible Power Supply (UPS) yang mampu mengatasi masalah yang terjadi keAka tegangan listrik Aba – Aba turun.


Security Management Controls (3)
– Polusi
•  Tindakan pengamanan untuk menganAsipasi polusi adalah dengan membuat  situasi kantor bebas debu, tidak memperbolehkan membawa binatang peliharaan serta melarang pegawai membawa atau meletakkan minuman di dekat peralatan komputer.
– Virus dan Worm
•  Tindakan pengamanan untuk mengantisipasi virus dan worm adalah :
•  Preventif, dapat dengan menginstal anti virus dan di-­update secara berkala, melakukan scan atas file yang akan digunakan.
•  Detektif, melakukan scan secara rutin untuk mendeteksi adanya virus maupun worm.
•  Korektif, memasAkan back up data bebas virus dan worm, pemakaian anti virus terhadap file yang terinfeksi.

STANDAR DAN PANDUAN UNTUK ADIT SISTEM INFORMASI

1.                  ISACA
ISACA sebagai lembaga independen, nonprofit, asosiasi global, terlibat dalam pengembangan, penerapan dan penggunaan pengetahuan dan pengalaman yang diterima secara global mengenai sistem informasi. Sebelumnya dikenal sebagai Information Systems Audit and Control Association. Namun kini hanya menggunakan akronim ISACA, untuk merefleksikan cakupan yang luas dari IT governance.
ISACA didirikan oleh individu yang mengenali kebutuhan untuk sumber informasi terpusat dan bimbingan dalam bidang tumbuh kontrol audit untuk sistem komputer. ISACA memiliki lebih dari 115.000 konstituen di seluruh dunia dan telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar, profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
Gelar CISA ini dikeluarkan oleh ISACA (Information Systems Audit and Control Association). Selain CISA, ISACA juga mengeluarkan sertifikasi atu gelar CISM(Certified Information Systems Manager) dan CGEIT (Certified in the Governance of Enterprise IT).

2.                  IIA COSO
COSO kepanjangan dari Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission. COSO ini ada kaitannya sama FCPA yang dikeluarkan sama SEC dan US Congress di tahun 1977 untuk melawan fraud dan korupsi yang marak di Amerika tahun 70-an. Bedanya, kalo FCPA adalah inisiatif dari eksekutif-legislatif, nah kalo COSO ini lebih merupakan inisiatif dari sektor swasta.
Definisi internal control menurut COSO
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
·         Efektifitas dan efisiensi operasional
·         Reliabilitas pelaporan keuangan
·         Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
Menurut COSO framework, Internal control terdiri dari 5 komponen yang saling terkait, yaitu:
·         Control Environment
·         Risk Assessment
·         Control Activities
·         Information and communication
·         Monitoring
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management – Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas. Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
·         Internal Environment
·         Objective Setting
·         Event Identification
·         Risk Assessment
·         Risk Response
·         Control Activities
·         Information and Communication
·         Monitoring

3.          ISO 1799
ISO / IEC 17799: 2005 menetapkan pedoman dan prinsip umum untuk memulai, menerapkan, memelihara, dan memperbaiki manajemen keamanan informasi dalam sebuah organisasi. Tujuan yang diuraikan memberikan panduan umum mengenai tujuan umum manajemen keamanan informasi yang diterima secara umum. ISO / IEC 17799: 2005 berisi praktik terbaik pengendalian dan pengendalian pengendalian di bidang pengelolaan keamanan informasi berikut:
·         pengorganisasian keamanan informasi;
·         manajemen aset;
·         keamanan sumber daya manusia;
·         keamanan fisik dan lingkungan;
·         komunikasi dan manajemen operasi;
·         kontrol akses;
·         akuisisi sistem informasi, pengembangan dan pemeliharaan;
·         manajemen insiden keamanan informasi;
·         manajemen kontinuitas bisnis;
·         pemenuhan.

BAB II

AUDIT KEMANAN INFORMASI: STUDEI KASUS PT XYZ

PT XYZ yang merupakan penyedia pengolahan dokumen tagihan melakukan kerjasama dengan bank ABC. Sbagai pelanggan Bank ABC melakukan audit keamanan informasi di PT XYZ yaitu sistem yang diterima, informasi yang diproses dan hasil keamanan informasi PT XYZ dinilai masih lemah, monitoring dan evaluasi dinilai masih kurang shingga kemananan informasi masih belom terpenuhi.
Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian mengalami kesulitan pada batasanan atau ruang lingkup audit yang digunakan oleh bank ABC shingga divisi TI hanya terbatas pada audit keamanan informasi pada visi dan misi best services perusahaan.
Untuk menyelesaikan permasalahan informasi melalui audit guna memberikan rekomendasi perbaikan kebijakan dan prosedure yang terbaik dan standar international keamanan informasi. Terpenuhinya kriteria keamanan informasi di PT XYZ dapat mendukung PT XYZ dalam memberikan best services pengelolaan dokumen kepada pelanggan sesuai dengan visi dan misi PT XYZ.
https://excitedblog.wordpress.com/2017/11/01/standar-dan-panduan-untuk-audit-sistem-informasi/ 00 : 00 Tanggal 17 – Oktober – 2018  
https://media.neliti.com/media/publications/233804-audit-keamanan-informasi-studi-kasus-pt-db51f6fe.pdf  16 : 25 - Oktober - 2018



Tugas Tulisan 2 Ilmu Sosial Dasar

Tito: Kelas Menengah Ekonomi yang Minim Berpontesi Bikin Negara Pecah

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, Indonesia termasuk negara yang beruntung karena masih utuh setelah merdeka 72 tahun. Ia membandingkan dengan negara Uni Soviet dan Yugoslavia yang runtuh akibat fondasi bangsanya tidak kokoh. 

Namun, Tito tak menutup kemungkinan Indonesia akan mengalami hal yang sama ke depan jika tidak mempertahankan upaya persatuan bangsa. 

"Ada potensi negara kita pecah? Jawaban saya, bukan sebagai Kapolri ya, pribadi saya, potensi iya bisa terjadi terpecah. Bisa dari dalam internal bisa dari eksternal," kata Tito saat menghadiri acara Tarbiyah PERTI di Jakarta, Sabtu (3/3/2018). 

"Kita jangan mikir tidak mungkin. Kita harus mikir the worst scenario," kata dia. 

Secara internal, hal yang berpotensi membuat bangsa bisa pecah adalah kelas ekonomi menengah yang masih minoritas. Ia membandingan dengan Singapura yang sebagian besar masyarakatnya merupakan kalangan menengah. Tingkat penganggurannya sangat sedikit, hampir nol persen. 

"Mereka yang terdidik, terlatih, dan cukup dari segi ekonomi. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu berpikir rasional daripada emosional," kata Tito. 

Sementara Indonesia, kata Tito, belum mampu mendorong kelas menengah menjadi mayoritas. Masih sedikit masyarakat yang secara ekonomi berkecukupan dan mendapat pendidikan baik. Hal tersebut menimbulkan ketimpangan sosial yang bisa memicu ketidakpuasan masyarakat. 

Menurut Toto, masyarakat Indonesia masih dominan dipengaruhi emosi ketimbang rasio dalam bertindak 

"Makanya mungkin terjadi konflik vertikal dan horizontal, baik sesama kalangan maupun kepada pemerintah," kata Tito. 

Karena itu, Tito menegaskan potensi itu patut diwaspadai. Ia mendorong masyarakat untuk mengangkat dan mendukung pembangunan nasional agar jumlah kelas menengah menjadi besar. 

Sementara faktor eksternal yang dapat memecah belah bangsa yakni situasi global. Tito mengatakan, kompetensi sesungguhnya antar negara adalah dari aspek ekonomi. 

"Tidak ada presiden dunia. Siapa kuat, dia menang. Jadi pertarungannya ekonomi, bangsa satu mencoba memengaruhi bangsa lainnya," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tito: Kelas Menengah Ekonomi yang Minim Berpontesi Bikin Negara Pecah", https://nasional.kompas.com/read/2018/03/03/20171271/tito-kelas-menengah-ekonomi-yang-minim-berpontesi-bikin-negara-pecah
Penulis : Ambaranie Nadia Kemala Movanita 
Editor : Egidius Patnistik

Pendapat :

ada benarnya juga pendapat bapak Tito karna diindonesia ini kaum mayoritas adalah masyarakat mengengah kebawah. Dengan adanya faktor internal tersebut dapat membuat masyrakat bertindak diluar jangkauan kita dan karna kekurangannya fasilitas yang diberikan pada masyarakat menengah kebawah membuat masyarakat tidak puas akan kebijakan tersebut yang membuat masyrakat bertindak dari jalur semestinya seperti "demo". untuk kedepannya smoga pemerintah dapat menanggulangi keadaan tersebut agar kaum mayoritas dapat merasakan fasilitas yang diberikan.