Konsep
Informasi
A.
Definisi
data dan Informasi
Definisi Data
Sumber
informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum
atau data item. Terdapat beberapa pengertian data menurut beberapa ahli,
diantaranya :
Data
merupakan deskripsi dari suatu kejadian yang kita hadapi serta menggambar kan kesatuan nyata yang terjadi pada saat
tertentu (Prabu,2006).
Data
adalah fakta mengenai objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan yang dinyatakan
dengan nilai (Abdul, 2001)
Informasi
tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu
pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas.
Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan
terbentuk.
Definisi
Informasi
Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai ari bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau dapat dirasakan akibatnya pada
tindakan atau keputusan saat ini atau yangakan datang.
B.
Model
Sistem Komunikasi
Pemancar
mengirim data dalam bentuk kode untuk dikirim melalui suatu saluran ke
penerima. Pesan yang datang dari sumber ke pemancar biasanya berupa sandi
(melalui encoder) sehingga ia dapat dikirimkan kembali melalui saluran
komunikasi dan pesan tersebut harus diterjemahkan kembali (melalui decoder)
agar dapat dimengerti oleh di penerima. Saluran tersebut tidak selalu dapat
mengirimkan sandi pesan tersebut dengan sempurna karena adanya gangguan dan
distorsi. Distorsi disebabkan oleh operasi yang diketahui (bahkan disengaja)
dan dapat dikoreksi dengan operasi yang berlawanan. Gangguan merupakan
interferensi random dan tak terduga.
C.
Entropi
Dan Redudansi
Entropi
Istilah
"entropi" dipinjam dari termodinamika. Yaitu ketidakteraturan relatif
(relative
disorder)
atau keteracakan (randomness) dalam sebuah sistem. Infonnasi adalah sebuah
ukuran
keteraturan dalam sebuah sistem dan merupakan lawan dari entropi. Tetapi,
rumusan infonnasi kerap disebut sebagai "fungsi entropi". Alasannya
adalah karena informasi diperlukan untuk mengurangi keraguan' atau
ketidakteraturan atau entropi yang harus dikurangi. Entropi adalah konsep acak,
dimana terdapat keadaan yang
kemungkinannya tidak pasti Entropi timbul jika
prediktabilitas/kemungkinannya rendah
(low predictable) dan
informasi yang ada
tinggi (high information).Berbeda dengan redudansi yang dipandang
sebagai sarana untuk memperbaikai komunikasi, entropi dipandang sebagai suatu
masalah dalam komunikasi. Biasanya dikaitkan dengan khalayak yg mempunyai
tingkat homogenitas tinggi/spesifik. Semakin banyak gangguan, semakin besar
kebutuhan akan redundansi yang mengurangi entropi relatif pesan. Keseimbangan
redundansi dan entropi dapat menghasilkan komunikasi yang efisien dan pada saat
yang sama mengatasi gangguan dalam saluran.
Redudansi
Sebuah
komunikasi jarang terdiri dari informasi yang lengkap komposisinya. Selalu ada
saja elemen yang redundan (kelebihan). Redundansi nampaknya secara sekilas
buruk karena menunjukkan adanya elemen yang tidak diperlukan. Tetapi sedikit
rendudansi dapat dipakai untuk pengendalian kesalahan. Dalam sebuah model
sistem komunikasi, ada bising di dalam saluran. Ini berarti pesan yang diterima
tidak persis serupa dengan yang dikirim. Pemancaran data rendundan memungkinkan
penerima memeriksa apakah pesan yang diterima sudah benar dan memungkinkan dia
mengadakan rekonstruksi pesan yang benar. Sebagai contoh, andaikan sebuah pesan
mengenai sejarah Amerika sebagian tercampur bising sehingga yang keluar dari
alat penerima adalah sebagai berikut (* berarti sebuah karakter tak jelas):
PR***DE*P*RT*MA
AM***K* *E*** * **SH*NG***
Kenyataan
bahwa penerima segera menangkap kalimat tersebut sebagai "Presiden pertama
Amerika George Washington" menunjukkan pesan semula sangat redundan.
Bahkan pesan kacau tersebut pun masih redundan. Redundasi tersebut menunjukkan
bahwa penerima tidak perlu mendengar dan mengurai setiap bunyi untuk memahami
pesan tersebut.
D. Reduksi Data.
Dari
katanya saja kita bisa mengartikan bahwa Reduksi Data adalah Suatu peleburan
atau mengurangi Kapasitas Data yang besar menjadi lebih kecil akan tetapi
integritas data originalnya masih tetap terjaga. Hal tersebut dilakukan karena biasanya Data yang
besar membutuhkan beban komputasi yang tinggi.
Reduksi data terdiri dari :
Klarifikasi Data
Klasifikasi
data dan Kompresi Peringkasan & Penyaringan Keorganisasian Inferensi
(Pengambilan Keputusan )Klasifikasi data dan Kompresi Sistem dapat
menggolongkan data utk mengurangi volume data. Klasifikasi secara keseluruhan
yg berbeda-beda menyatakan pemampatan / kompresi data.
Klasifikasi data Data Kualitatif : Berupa kategori
yang tidak berbentuk angka Nominal : perlu sub bagian untuk mengelompokkan dan
mendeskripsikan data Ordinal : perlu urutan peringkat Data Kuantitatif :
dinyatakan dengan angka Diskrit : data dalam bilangan pasti (bulat), diperoleh
dengan cara mencacah Kontinyu (continue) : data dalam bilangan decimal,
diperoleh dengan cara menghitung Peringkasan & Penyaringan Keorganisasian
ada banyak transaksi & peristiwa-peristiwa yang merupakan informasi dalam pengambilan
keputusan.
Peringkasan
dan Penyaringan keorganisasian
Sistem
perakunan mengelompokkan dan memampatkan data transaksi yang di bu-
tuhkan
untuk tujuan-tujuan perakunan. Tetapi banyak transaksi dan peristiwa lain
mempunyai
hubungan (merupakan informasi) untuk pengambilan keputusan. Beberapa
contoh
adalah sikap pelanggan yang diterima wiraniaga, perubahan kebijakan agen-agen
pemerintah,
dan kondisi keuangan para pensuplai utama. "pesan-pesan ini diringkas
dalam berbagai cara dalam perjalanannya menuju puncak organisasi. Efisiensi
komunikasi tergantung pada metode keorganisasian untuk mendapatkan data dan
saluran komunikasi yang disedikan bagi mereka. Bila tidak ada prosedur resmi
untuk menggolongkan,meringkas, dan menyampaikan pada para pengambil keputusan, maka
isyarat-isyarat dapat tersaing oleh elemen-elemen keorganisasian. Sebagai
contoh, keluhan pelanggan alas taktik wiraniaga dalai i sebuah distrik
penjualan dapat dihambat oleh manajer penjualan distrik yang tidak ingin kritik
tersebut menyerangnya dan mungkin menganggap dapat mengatasi sendiri situasi
tersebut.
Reduksi DataInferensi (Pengambilan
Keputusan )
mereduksi
data dengan cara mengambil keputusan dari seperangkat data & inferens (
bukan data yang resmi) untuk dikomunikasikan dalam organisasi
Ø Contoh
pesan inferensi : Dugaan peranan lembaga antirust dalam merger pada periode
mendatang. Data ini tidak memiliki kepastian, tetapi penerima inferensi
mengandalkan data ini.
E.
MUTU
INFORMASI
Dalam
suatu penyelidikan yang dilakukan mengenai sikap manajemen terhadap sistem
informasi, 75 orang manajer menilai peningkatan mutu dan jumlah informasi
hampir sama dipenggunaanya dari sudut pengaruhnya terhadap prestasi kerja. Akan
tetapi, apabila diberi kesempatan untuk memilih, 90% manajer lebih menyukai
peningkatan dalam mutu informasi daripada peningkatan dalam jumlahnya.
Informasi
berbeda dalam mutunya disebabkan oleh penyimpangan atau kesalahan. Mengenai
penyimpangan dapat diberikan contoh seorang wakil penjualan yang cenderung
menaksir hasil penjualan yang tidak realistis. Apabila penyimpangan diketahui
oleh penerima informasi, ia dapat menyesuaikannya. Masalahnya adalah menentukan
penyimpangan tersebut.
Kesalahan
merupakan suatu masalah yang lebih sulit karena untuk menyesuaikannya tidak
mudah.
Menurut
Gordon B. Davis, kesalahan dapat disebabkan oleh:
1.
Metode pengumpulan data pengukuran data yang tidak tepat.
2.
Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3.
Hilang atau tidak terolahnya data.
4.
Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah.
5.
Dokumen (indek) sejarah yang salah.
6.
Kesalahan dalam prosedur dan pengolahan.
7.
Kesalahan yang dilakukan dengan sengaja.
Dalam
kebanyakan sistem informasi, penerima informasi tidak mempunyai pengetahuan,
baik tentang penyimpangan maupun tentang kesalahan yang dapat mempengaruhi
mutunya. Proses pengukuran yang menghasilkan laporan dan ketepatan data dalam
laporan mengandung ketepatan yang terjamin.
Kesulitan
karena penyimpangan dapat ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur
untuk menemukan dan mengukur penyimpangan dan penyesuaiannya.
Kesulitan
karena kesalahan dapat diatasi dengan:
1.
Kontrol intern untuk menemukan kesalahan.
2.
Pemeriksaan intern dan ekstern.
3.
Penambahan “batas kepercayaan” kepada data.
4.
Interaksi pemakai dalam prosedur pengolahan dan pengukuran agar para pemakai
dapat menilai kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
Kualitas
dari suatu informasi tergantung dari tiga hal :
a.
Akurat
Informasi
harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak bias atau menyesatkan harus jelas
mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena informasi yang
disampaikan ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise)
yang dapat berubah atau merusak informasi tersebut.
b.
Tepat waktu
Informasi
yang datang ke penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak
akan mempunyai nilai lagi.
c.
Relevan
Informasi
tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
F.
PENERAPAN
KONSEP INFORMASI PADA RANCANGAN SISTEM INFORMASI
Bab
ini telah memberikan garis besar konsep informasi dalam teori informasi,
reduksi data, mutu infornlasi, dan usia informasi. Bagian ini meringkaskan
penerapan semua konsep ini ke dalam perancangan sistem informasi.
Maternatika teori informasi telah diterapkan dalam
perancangan sistem komunikasi. Matematika tidak dipakai dalam lingkungan sistem
inforniasi manajemen yang lebih rumit, tetapi ada beberapa pandangan diberikan
teori tersebut:
1. Informasi mempunyai nilai
kejutan.
2. Informasi mengurangi
keraguan.
3. Adanya infonnasi karena
pilihan.
4. Tidak semua data yang
dikomunikasikan mempunyai nilai infornlasi.
5. Sifat redundan bennanfaat
untuk mengendalikan kesalahan komunikasi.
Model
dasar sistem kornunikasi dalarn teori infonnasi lebih rumit bila manusia
diikutsertakan.
Manusia adalah sistem yang dapat menyesuaikan diri dalam menuju sasaran.
Karena
itu lehih sulit diterangkan daripada sebuah sistem komunikasi perangkat
keras.Bising
Infomiasi
dihubungkan dengan keraguan karena adanya pilihan yarig hares diambil
dan
pilihan mana yang tepat tidak dapat dipastikan. Alasan untuk mendapat informasi
adalah untuk mengurangi ketidakpastian agar pilihan setepatnya dapat diambil.
Bila tidak
ada
keraguan, tidak perlu adanya informasi untuk mempengaruhi pilihan. Dasar
pilihan•
adalah
efisiensi relatif dari arah-arah tindakan alternatif. Informasi yang diterima
akan
mempengaruhi
pilihan dengan mengubah taksiran subjektif atas kemungkinan keber-
hasilan.
Bila seorang penerima mempunyai wewenang mengambil keputusan, mudah di-
paharni
mengapa infomiasi didefinisikan sebagai pesan yang bisa mengubah kemungkinan
(probabilitas) pengambil keputusan sehubungan dengan keberhasilan tindakan yang
mungkin. Tetapi banyak data diterima dan disimpan tanpa arah padakeputusan yang
akan diambil. Teori matematis informasi tidak dapat menjelaskan data yang tidak
ada hubungannya dengan sesuatu pilihan. Ada dua pandangan yang mungkin: (1) Tidak
adanya informasi sampai adanya pilihan, atau (2) adanya informasi hanya bila
adanya manfaat yang diharapkan untuk pilihan yang berpotensi. Pandangan kedua
lebih erat dengan pandangan sistem informasi bahwa informasi adalah data yang
mengandung arti bagi penerimanya, dan mempunyai nilai nyata atau dapat
ditangkap untuk keputusan saat ini atau mendatang. Adanya bising secara jelas
telah disebutkan dalarn teori komunikasi. Redundansi dipakai untuk menjamin
penerimaan yang tepat dari pesan yang dipancarkan. Dalam sistem informasi
manajemen, ada cukup banyak bising akibat berbedanya latar belakang
masing-masing manusia. Juga perbedaan dalam kerangka acuan, prasangka, tingkat
perhatian, perbedaan fisik dalarn kemampuan mendengar, melihat, dan sebab-sebab
lain. Redundansi dapat dipakai secara efektif guna mengatasi bising dan
meningkatkan kemungkinan diterima dan ditafsirkannya pesan secara tepat.
Kebutuhan akan reduksi data telah menimbulkan berbagai mekanisme, yang semuanya
relevan terhadap rancangan sistem pengolahan. Klasifikasi dan pemampatan,
peringkasan dan penyaringan keorganisasian, dan inferensi. Metode-metode ini
mengurangi volume penyimpanan data khususnya mengurangi banyaknya data yang
dipancarkan kepada manusia penerimanya. Konsep mengenai usia infomiasi
memperkenalkan gagasan data kondisi yang diukur pada sebuah.titik waktu dan
data operasi yang meliputi sebuah periode waktu. Konsep sebuah interval
informasi dan penundaan pengolahan data adalah penting bagi peran- cangan
sistern informasi. Hal ini karena usia informasi dihubungkan dengan kedua
factor tersebut, bukan hanya pada penundaan pengolahan data saja. Konsep
interval informasi juga berguna"dalam mempertimbangkan sistem berdasarkan
komputer yang lebih luwes (fleksibel).
Refrensi
http://bryantpurba.blogspot.com/2012/11/defenisi-data-informasi-serta-mutu.html
http://orggoblog.blogspot.com/2010/03/konsep-informasi-sistem-infonnasi.html
http://annisarahmafiani.blogspot.com/2013/11/22konsep-data-dan-informasi-serta.html
http://gudangropy.blogspot.com/2011/06/redudansi-entropi-dan-reduksi-data.html
http://faizprakoso.blogspot.com/2013/06/list-of-fish-species-in-go-fishing.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar