Minggu, 13 Januari 2019

Sertifikasi IT ISO

A.    Sertifikasi IT
    ISO 9001 QMS adalah sebuah standar sistem manajemen mutu yang diakui secara internasional. ISO 9001 merupakan tolak ukur global untuk sistem manajemen mutu yang telah diterbitkan lebih dari satu juta di seluruh dunia.
Tujuan    Menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu; Kesesuaian antara kebutuhan dan persyaratan yang ditetapkan pada suatu standar tertentu terhadap proses dan produk yang dihasilkan oleh perusahaan sangat penting.
    Memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pemenuhan kebutuhan dan persyaratan proses dan produk yang ditentukan pelanggan dan organisasi;
Manfaat
• Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan
• Jaminan Kualitas Produk dan Proses
• Meningkatkan Produktivitas perusahaan & “market gain”
• Meningkatkan motivasi, moral & kinerja karyawan
• Sebagai alat analisa kompetitor perusahaan
• Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok
• Meningkatkan cost efficiency & keamanan produk
• Meningkatkan komunikasi internal
• Meningkatkan image positif perusahaan
• Sistem terdokumentasi
• Media untuk Pelatihan dan Pendidikan

B.    Sejarah ISO 9001
    ISO, Organisasi Internasional untuk Standardisasi yang berkantor pusat di Jenewa, merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM atau NGO = Non-Governmental Organization) penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standar nasional setiap Negara yang bekerja sama telah menghasilkan lebih dari 17.000 standar internasional untuk bisnis, pemerintahan dan masyarakat umum.
    Pada awalnya, singkatan dari nama lembaga tersebut adalah IOS dalam bahasa Inggris (International Organization for Standardization) atau OIN dalam bahasa Perancis (Organisation internationale de normalisation) sebelum akhirnya ditetapkan menggunakan nama ISO, diambil dari bahasa Yunaniisos yang berarti sama.
    Didirikan pada 23 Februari 1947 di Jenewa, Switzerland. ISO menetapkan standar-standar industrial dan komersial dunia. ISO pada awalnya dibentuk untuk membuat dan memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja. Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi, ukuran kartu telepon, kartu ATMBank, ukuran dan ketebalan kertas dan lainnya. Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil anggotanya dari 170 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC = Technical Committee).
Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah. Peserta ISO termasuk satu badan standar nasional dari setiap negara dan perusahaan-perusahaan besar.
ISO 9000
ISO 9000 merupakan kumpulan standar sistem manajemen mutu (SMM) yang dikeluarkan dan dipelihara oleh ISO/TC 176 kemudian diselenggarakan oleh badan akreditasi dan sertifikasi. Selanjutnya suatu organisasi atau perusahaan yang telah mendapat sertifikasi ISO 9000 ini akan diperbolehkan menyatakan dirinya kepada publik sebagai “ISO 9001:2000 certified” atau “ISO 9001:2000 registered.”ISO 9000 terdiri dari standar-standar berikut:
§  ISO 9000:2005, SMM – Landasan dasar dan kosa kata, meliputi dasar-dasar mengenai apakah SMM itu dan juga berisi istilah dan kosa kata yang digunakan dalam standar ISO seri 9000.
§  ISO 9001:2000, SMM – Persyaratan-persyaratan, berisi segala ketentuan dan persyaratan standar yang harus dipenuhi oleh suatu organisasi yang ingin menerapkan dan mengadopsi SMM-ISO 9000 tersebut.
§  ISO 9004:2000, SMM – Pedoman untuk peningkatan kinerja, meliputi langkah-langkah melakukan peningkatan berkesinambungan.
Masih ada standar-standar lain dalam kelompok ISO 9000 yang kodenya tidak diawali dengan angka ISO 900x, sebagai contoh: ISO 10007:1995 – mengenai manajemen konfigurasi, dimana untuk kebanyakan organisasi ini hanyalah satu bagian dari suatu sistem manajemen yang lengkap.
Pre ISO 9000
Selama perang dunia ke-2, terdapat banyak sekali persoalan mutu dalam industri teknologi tinggi di Inggris, seperti amunisi yang meledak saat masih di pabrik pembuatnya. Solusi yang dilakukan adalah dengan mensyaratkan pabrik untuk mendokumentasikan prosedur serta menunjukannya dengan bukti-bukti terdokumentasi untuk membuktikan bahwa prosedur tersebut telah dilakukan sesuai dengan yang dituliskan. Nama standar itu dikenal dengan kode BS 5750, dan diakui sebagai standar manajemen sebab ia tidak menyatakan apa yang dibuat, tapi bagaimana mengelola proses pembuatannya. Pada tahun 1987, pemerintah Inggris meyakinkan ISO untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar internasional, dan kemudian BS 5750 menjadi ISO 9000
Versi 1987
ISO 9000:1987 memiliki struktur yang sama dengan BS 5750, dengan 3 (tiga) model SMM, pemilihan didasarkan pada ruang lingkup aktivitas suatu organisasi:
§  ISO 9001:1987 Model, untuk penjaminan mutu (QA = quality assurance) dalam desain, pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan bagi organisasi yang memiliki aktivitas menciptakan produk baru.
§  ISO 9002:1987 Model,  untuk QA dalam produksi, instalasi dan pelayanan yang dasarnya sama dengan ISO 9001:1987 namun tanpa aktivitas menciptakan produk baru.
§  ISO 9003:1987 Model, untuk QA dalam pengujian dan inspeksi akhir saja.
§  ISO 9000:1987 dipengaruhi oleh standar militer di Amerika Serikat khususnya, namun juga cocok diterapkan pada manufaktur. Penekanan standar ini adalah pada kesesuaian dengan prosedur-prosedur ketimbangan proses manajemen secara keseluruhan. ual intent.
Versi 1994
ISO 9000:1994 menekankan QA melalui tindakan preventif, sebagai ganti dari hanya melakukan pemeriksaan pada produk akhir, namun tetap melanjutkan pembuktian kepatuhan dengan prosedur-prosedur terdokumentasi. Dan karenanya, seperti versi sebelumnya, organisasi cenderung menghasilkan begitu banyak manual prosedur sehingga membebani organisasi tersebut dengan rangkaian birokrasi yang tidak perlu.
Versi 2000
ISO 9001:2000 memadukan ketiga standar ISO 9001, 9002, and 9003 menjadi hanya satu standar yaitu 9001. Prosedur desain dan pengembangan disyaratkan hanya jika organisasi berkaitan secara langsung dengan aktivitas penciptaan produk baru. Versi 2000 ini membuat perubahan mendasar dalam konsep SMM ISO 9000 ini
dengan menempatkan manajemen proses sebagai landasan pengukuran, pengamatan dan peningkatan tugas dan aktivitas organisasi, ketimbang hanya melakukan inspeksi pada produk akhir. Versi 2000 ini juga menuntut keterlibatan manajemen puncak dalam mengintegrasikan manajemen mutu dengan sistem bisnis secara keseluruhan,
dan juga menghindari pendelegasian fungsi-fungsi manajemen mutu ke administrator yunior. Tujuan lainnya adalah meningkatkan efektivitas melalui pengukuran-pengukuran statistik untuk memenuhi kepuasan pelanggan dan
peningkatan berkesinambungan.
Versi 2008
ISO telah me-release edisi terbaru dari standar ISO 9001, yaitu ISO 9001:2008, Quality Management System-Requirements, pada tanggal 14 Nopember lalu. ISO 9001:2008 tidak ada persyaratan baru. Namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam standar ISO 9001 versi terbaru ini, yaitu:
§  Untuk membuktikan pemenuhan persyaratan ISO 9001:2008, organisasi harus mampu menyediakan bukti objektif (tidak perlu terdokumentasi) bahwa SMM telah diterapkan secara efektif.
§  Analisis dari proses sebaiknya merupakan sumber untuk menetapkan jumlah dokumen yang diperlukan bagi SMM, guna memenuhi persyaratan ISO 9001:2008.  Bukan dokumentasi yang menentukan proses.
§  ISO 9001:2008, memberikan fleksibilitas bagi organisasi untuk memilih pendokumentasian SMM, memungkinkan setiap organisasi mengembangkan jumlah minimum dari dokumentasi yang diperlukan untuk mendemonstrasikan perencanaan yang efektif, operasi dan kontrol prosesnya serta penerapannya dan peningkatan
dari efektifitas SMM.
§  Penekanan bahwa ISO 9001 mensyaratkan “Documented quality management system”, and not a “system of documents”.
Selain itu juga disampaikan bahwa dalam masa transisi, dari ISO 9001:2000 ke ISO 9001:2008, ISO dengan IAF (International Accreditation Forum) menyetujui sebuah implementation plan diantaranya:
§  ISO-9001:2008 telah dipublikasikan pada 14 Nopember 2008
§  Satu tahun setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat akreditasi yang
diterbitkan (baru maupun resertifikasi) harus mengacu ke ISO 9001:2008
§  24 bulan setelah publikasi ISO 9001:2008, semua sertifikat yang dterbitkan sesuai ISO 9001:2000 tidak berlaku.
Organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000 sebaiknya menghubungi Lembaga Sertifikasi untuk menyetujui program untuk menganalisa klarifikasi ISO 9001:2008 dengan SMM yang diterapkannya. Organisasi yang telah memiliki sertifikat ISO 9001:2000, sebaiknya berpikiran bahwa sertifikat ISO 9001:2000 mempunyai status yang sama dengan sertifikat ISO 9001:2008 pada masa transisi.
Organisasi yang sedang dalam proses sertifikasi ISO 9001:2000 sebaiknya berubah menggunakan ISO 9001:2008 untuk sertifikasinya. Lembaga Sertifikasi yang telah diakreditasi harus menjamin bahwa auditornya mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008, dan implikasinya, dalam melaksanakan audit sesuai ISO 9001:2008 tersebut. Konsultan dan Lembaga pelatihan disarankan untuk mengetahui akan klarifikasi ISO 9001:2008 serta menentukan kebutuhan untuk memperbaharui program pelatihan/dokumentasi dan perubahan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan / konsultasi ISO 9001:2008.

C.    Contoh Kasus: Audit Penanganan Keluhan Pelanggan di Rumah Sakit Omni Internasional
    Pembaca Internal Audit Forum yg budiman, beberapa waktu lalu saya mendapat e-mail dari seorang pembaca blog ini. Intinya adalah minta supaya diberikan contoh kasus audit internal ISO 9001. Alasannya adalah Bapak yg mengirim e-mail ini (sebut saja "Bpk. Ommy") ingin mendapat gambaran yg lebih konkrit dalam hal internal audit ISO 9001, karena selama ini beliau belum jelas betul. Hal ini dikarenakan di perusahaan beliau baru saja mengimplementasikan system manajemen mutu QMS ISO 9001:2008, sehingga dengan adanya contoh kasus ini nantinya bisa menjadi masukan.
Baiklah. Pembaca Internal Audit Forum yg budiman, khususnya Bapak Ommy, karena ada kasus yg lagi hangat diberitakan berbagai media, dan agar contoh kasusnya benar-benar aktual, maka di sini saya akan mengambil contoh kasus yang lagi heboh ini, yakni kasus Prita Mulyasari dengan Rumah Sakit Omni Internasional.
Kasus ini menarik untuk dijadikan contoh kasus internal audit ISO 9001 karena kasus Prita Mulyasari dengan Rumah Sakit Omni Internasional ini sangat terkait dengan system manajemen mutu, khususnya dalam hal prosedur penanganan keluhan pelanggan. Dalam System Manajemen Mutu ISO 9001:2008 masalah prosedur penanganan Keluhan Pelanggan terdapat pada klausul 7.2.3 tentang Komunikasi Pelanggan.

Refrensi
https://wqa.co.id/iso9001/
https://kasmancepu.wordpress.com/sejarah-iso-9001/
internal-audit-forum.blogspot.com/2009/06/internal-audit-iso-9001contoh-kasus.html

Apa perbedaan BS ISO / IEC 38500 dan ISO 31000

BS ISO / IEC 38500:2008 memberikan panduan praktis untuk membantu direktur organisasi dan perusahaan untuk menggunakan Teknologi Informasi – seperti perangkat keras komputer dan perangkat lunak – secara efektif dalam bisnis mereka. Standar ini berlaku untuk pemerintahan dari semua proses manajemen yang berhubungan dengan informasi dan layanan teknologi komunikasi dalam organisasi. Dengan memberikan rekomendasi praktik terbaik, BS ISO / IEC 38500 membantu untuk menginformasikan dan membimbing pengusaha dan karyawan yang bertanggung jawab untuk desain dan implementasi sistem manajemen, termasuk kebijakan pemerintahan, proses dan struktur pendukung.
ISO 31000:2018 menekankan tujuan manajemen risiko, yaitu menciptakan dan melindungi nilai. Tujuan itu diwujudkan dengan (1) meningkatkan kinerja, (2) mendorong inovasi, dan (3) mendukung pencapaian sasaran. Manajemen risiko adalah bagian dari tata kelola (governance) dan harus terintegrasi di dalam proses organisasi. Penerapan manajemen risiko memerlukan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen puncak, serta keterlibatan aktif dari semua anggota organisasi.
Referensi
click.crmsindonesia.org/pembaruan-iso-31000.php

Rabu, 09 Januari 2019

Kenapa Harus Memakai Framework Cobit

Karna COBIT dapat digunakan oleh manajemen TI untuk membantu memaksimalkan keuntungan yang didapatkan dari penggunaan TI dan mengembangkan tata kelola TI yang cocok dan kendali di dalam perusahaan. Adapun COBIT dapat menyediakan seperangkat praktek yang dapat diterima pada umumnya karena dapat membantu para direktur, eksekutif dan manager meningkatkan nilai IT dan mengecilkan resiko.

Senin, 07 Januari 2019

Kesan Pesan Kuliah di Universitas Gunadarma


Hari pertama masuk kuliah, hal yang baru/pertama saya alami. Saya merasa senang sekali bahkan tidak sabar menunggu hal tersebut. Karena saya dapat bertemu dan berkenalan dengan teman-teman dan dosen-dosen Universitas Gunadarma. Setelah perkuliahan semester 1 berlangsung, saya mempunyai banyak teman dekat yaitu : Jorgy, Tria, Novit dan Dhika. Kami selalu menjalani kegiatan rutinitas perkuliahan dan bermain DOTA 2 bersama-sama. Saya senang mempunya teman seperti mereka, karena mereka semua baik & saling berbagi satu sama lain.
            Kuliah di Universitas Gunadarma sangat menyenangkan, sebagian besar dosen yang mengajar baik-baik dan ramah, walaupun semua dosen mempunyai karakter dan cara  mengajar yang berbeda-beda. Universitas Gunadarma juga memberikan fasilitas yang cukup baik dan memadai, baik dikelas, diluar kelas, maupun di laboratorium untuk menunjang kegiatan perkuliahan agar terlaksana dengan baik
            Alhamdulillah karena semangat, kerja keras serta usaha yang baik dan maximal yang saya lalui saat di semester 1, seperti : selalu rajin masuk kelas setiap hari belajar bersama teman-teman, selalu mengikuti praktikum-praktikum, meluangkan sedikit waktu untuk bermain DOTA 2 serta sempat ikut tunamen DOTA 2 dan futsal dengan teman skelas, itu membuat saya bahagia.


Selasa, 01 Januari 2019

Trend Sistem / Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan


Teknologi Informasi dalam Bidang Kesehatan

Teknologi adalah suatu sarana yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia sendiri. Beberapa teknologi saat ini merupakan perkembangan dari teknologi jaman dahulu yang sering di gunakan  dalam sehari-harinya. Pada masa sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang dengan begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi tersebut adalah teknologi informasi (TI) yang telah merambah keberbagai bidang kehidupan manusia. Teknologi Informasi itu sendiri  adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, untuk menyimpan, menganilisa, dan mendistribusikan informasi melalui berbagai media (seperti internet), bias berbentuk kata-kata, bilangan dan gambar.
Salah satu kemajuan dari teknologi adalah pada bidang kesehatan. Kemajuan pada bidang kesehatan ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga banyak penemuan-penemuan yang di dapatkan dengan bantuan Teknologi Informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah sakitm  pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri.
Manfaat Komputer pada bidang kesehatan
Banyak sekali manfaat komputer pada bidang kesehatan, diantaranya adalah:
1.      Bidang Administrasi.
Komputer bermanfaat untuk memperlancar aktivitas di bidang administrasi. Dengan perangkat ini, berbagai jenis kebutuhan administrasi di rumah sakit seperti data-data pasien, penyediaan obat-obatan dan yang lainnya. Komputer dapat digunakan untuk memeriksa data-data pasien tersebut, kemudian mendata pula keuangan rumah sakit yang tentu akan sangat mudah dan praktis dikerjakan dengan adanya komputer. 
2.      Bidang Farmasi.
Dalam bidang farmasi, komputer memegang peranan cukup penting. Sebagai contoh, komputer bermanfaat untuk melakukan pendataan mengenai resep dan dosis, daftar harga obat dan sebagainya. Tak hanya itu, dengan komputer, kebutuhan di bidang farmasi yang paling utama yaitu mengelompokkan macam-macam obat berdasarkan kegunaannya juga akan mudah dikerjakan. 
3.      Diagnosa Penyakit.
Proses diagnosa penyakit dalam bidang kesehatan akan sangat mudah apabila menggunakan perangkat komputer yang telah dirancang sedemikian rupa. Komputer berlabel DNA ini akan menampilkan hasil yang cukup akurat mengenai nama serta jenis suatu penyakit yang diidap oleh pasien. 
4.      Monitoring Status Pasien.
Pasien akan sangat mudah dilacak apabila menggunakan perangkat komputer. Sebab, mereka yang dulunya pernah berkunjung ke rumah sakit maka data-data terkait akan mudah dilihat. Dokter atau perawat juga dapat melihat hasil rekaman pemeriksaan pasien, baik itu keluhan atau bahkan riwayat penyakit yang dialami oleh pasien. Data yang terbilang detail lainnya juga dapat dengan mudah didapat, seperti tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, data resep obat dan lain sebagainya. 

Peranan Komputer Pada Bidang Kesehatan
Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh. Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen. 

MANFAAT PENERAPAN KOMPUTER DALAM BIDANG KESEHATAN
Seperti yang telah dijabarkan di atas, peranan dan aplikasi komputer dalam bidang kesehatan sangatlah banyak. Komputer secara tidak langsung telah membantu manusia untuk mengetahui penyakit yang dideritanya hingga sampai pada tahap penyembuhan.
Sebagai kesimpulannya, manfaat dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di tiap-tiap aplikasinya antara lain sebagai berikut :
·         Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok
·         Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia
·         Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat penyakit pasien
·         Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan
·         Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data secara cepat dan mudah
·         Mendeteksi DNA seseorang
·         Mengecek dan mengethaui hasil tes darah di laboratorium
·         Sebagai alat Bantu dalam pemeriksaan medis
Intinya, dengan adanya komputer dalam bidang kesehatan sangatlah membantu. Kegiatan – kegiatan yang tadinya belum bisa dilakukan, saat ini sudah dapat dilakukan dengan komputer. Penggunaan komputer membuat pekerjaan seseorang menjadi lebih mudah, cepat dan akurat.
Cara Kerja Sistem Resep Elektronik
Resep elektronik ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak, perangkat keras yang digunakan adalah computer dan perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak resep elektronik dengan modul pendeteksi ROM (Reaksi Obat Merugikan).
Satu computer digunakan sebagai server (pusat data). Server tersebut dihubungkan dengan computer-komputer lainnya menggunakan hub pada LAN (Local Area Network). Perangkat lunak hanya di instalasi di computer server saja dan sistem ini dapat digunakan pada satu, dua atau banyak computer.
Perangkat lunak pada sistem resep elektronik pendeteksi ROM ini secara sederhana mempunyai fungsi sebagai berikut  :
1.      Mencatat semua data pasien yang dapat dengan mudah dicari kembali
2.      Menulis resep elektronik tanpa kertas dan dapat langsung dikirim ke apotek, sehingga pasien dapat langsung pergi ke apotek untuk ambil obat.
3.      Membantu bapak ibu dokter dalam menulis resep dengan memberikan informasi mengenai obat yang akan diresepkan dan mendeteksi apabila ada interaksi antara obat-obata tersebut dalam resep dengan memberi peringatan sebelum obat dikirimkan ke apotek.
4.      Mencatat data penggunaan obat
5.      Membuat laporan dengan lebih cepat dan mudah
Dengan adanya sistem seperti ini sebenarnya akan sangat memudahkan seorang dokter dalam bekerja dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pemberian suatu resep yang dapat menimbulkan kerugian pada pasien, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kesehatan.
Sumber : 
http://edwintrihudaya.blogspot.com/2017/01/trend-sistem-informasi-dalam-bidang.html 

PERBANDINGAN SISTEM CERDAS PADA 3 NEGARA ASIA


Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.Kecerdasan buatan ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tetapi juga mengkonstruksinya.Tidak ada definisi yang memuaskan untuk kecerdasan. Kecerdasan berartikemampuan untuk memperoleh pengetahuan dan menggunakannya atau kecerdasan yaitu apa yang diukur oleh sebuah “Test Kecerdasan”.


Sistem kecerdasan buatan ini sudah bukan pembahasan yang umum untuk saat ini karena hampir setiap negara sudah menggunakan kecerdasan buatan. Ada perbandingan dari 3 negara yang akan saya bahas di bawah ini , yang pertama ada di 

CHINA .
                                        
           

teknologi sistem cerdas pertama untuk kereta kecepatan tinggi china di produksi oleh CSR Qingdao Sifang Co, Ltd di Qingdao, sebuah kota pantai di provinsi shandong China Timur. Tes kereta api, kecepatan tinggi (CRH) 380A kereta sebagai platform teknis adalah kendaraan transportasi besar pertama china yang menerapkan internet teknologi things dan teknologi jaringan sensor dimana penumpang bisa menikmati layanan informasi modern seperti e-ticket dan wifi. Menggunakan sistem monitor canggih yang berkerja secara konstan, kereta peluru ini mampu mengecek pergerakan kecepatan dan pelambatan secara otomatis dalam keadaan darurat.
INDONESIA
Kereta cepat di Indonesia ini mengadopsi sistem kendali CTCS-3 yang telah mendapatkan sertifikasi dari Loyds dan TUV serta sertifikasi Safety Implementation Level (SIL) 4, sedangkan untuk telekomunikasi menggunakan sistem GSM-R yang dinilai andal dan terpercaya.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini akan dilengkapi dengan sistem teknologi pencegahan, risiko, dan keamanan. Kereta ini juga akan memiliki kendali pemeriksaan, pengawasan dan pemeliharaan secara menyeluruh terhadap berbagai fasilitas, antara lain unit kereta, jalur kereta, jembatan, sistem sinyal komunikasi dan jaringan kontak, pemantauan pergerakan roda dengan rel.
Teknologi ini memiliki fasilitas sistem deteksi dini terhadap bencana, pengujian yang komprehensif terhadap sarana serta prasarana untuk meyakinkan kereta dapat beroperasi aman dan tepat melebihi 99 persen dari standar EMUs. Pembangunan kereta cepat juga mempertimbangkan kondisi alam,iklim,geologi yang rawan gempa dan disesuaikan dengan UU yang berlaku di Indonesia.
Kereta cepat Jakarta-Bandung ini memiliki platform teknologi EMU China dengan kecepatan 350 km/jam. Untuk saat ini tentu disesuaikan dengan jarak tempuh, yang ditargetkan pada tahap komersial awal, 200 km per jam, sehingga waktu tempuh 140,9 km, sekitar 45 menit.



             

JEPANG

Sebuah kereta levitasi magnetik Jepang memecahkan rekor kecepatan dunia setelah bergerak dengan kecepatan 603 km per jam dalam uji coba di dekat Gunung Fuji. Kereta tersebut mengalahkan kecepatan kereta uji coba sebelumnya yang bergerak dengan kecepatan 590 km per jam.
Kereta levitasi magnetik Jepang menggunakan magnet bermuatan listrik untuk membawa gerbong di atas rel. Sebagai pemilik kereta, perusahaan Central Japan Railway (JR Central) berencana untuk memperkenalkan layanan kereta rute Tokyo-Nagoya pada 2027 mendatang.

Perjalanan 280 km antara Tokyo dan Nagoya, bisa ditempuh dalam waktu 40 menit. Namun, penumpang tidak akan merasakan kecepatan tertinggi kereja tersebut karena kereta akan beroperasi maksimum pada kecepatan 505 km per jam. Persiapan diperkirakan menghabiskan dana sebesar 100 miliar dolar hanya untuk rute ke Nagoya. Jepang rencananya akan membangun terowongan mahal.



          

Kesimpulan :

Jadi,dari Perbandingan Sistem Cerdas Tentang Tekhnologi Di 3 Negara Asia kita bisa lihat bahwa jepang memang paling unggul dari negara-negara lain. Tidak kita bisa pungkiri karena jepang memang mempunyai produksi tekhnologi dan otomotif yang bagus. Seiring perkembangan zaman,negara lain pun bisa juga memproduksi hasil tekhnologi dan otomotif seperti negara sakura tersebut. Tapi juga tergantung pemerintah negara itu sendiri bagaimana cara dia mengembangkan hasil produksi negaranya agar menjadi negara yang lebih maju dalam segala hal.

Refrensi

https://kensidikenny.wordpress.com/2017/11/24/perbandingan-sistem-cerdas-pada-3-negara-asia/
https://www.youtube.com/watch?v=0gDBLxPNPGA
http://baraaindo.blogspot.com/2018/01/perbandingan-sistem-kecerdasan-buatan.html

https://www.youtube.com/watch?v=FAEVDmy9e_U
http://harunalraside.blogspot.com/2017/12/perbandingan-sistem-cerdas-kereta-pada.html

Senin, 03 Desember 2018

Tulisan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan per Maret 2018 sebesar 9,82%. 




            Tanggapan
            Dengan mencapaian yang signifikan pada  bulan Maret 2018 persentasi kemiksinan penduduk Indonesia 9.82% dibanding tahun sebelumnya pada bulan September 2017 yaitu 10,12% pemeriintah Indonesia telah baik melakukan program penanggulangan kemiskinan yang dapat mengurangi angka kemiskinan,

Solusi
sharusnya pemerintah menyamar untuk turun langsung ke lapangan agar dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan progress sistem yang telah dijalankan, dengan begitu pemerintah dapat mengembangkan sistem yang dijalankan dengan memberikan lapangan kerja yang sesuai untuk lansia dll supaya jumlah kemiskinan dapat berkurang.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPS: Maret 2018, Persentase Kemiskinan Indonesia Terendah Sejak 1999", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/16/130732026/bps-maret-2018-persentase-kemiskinan-indonesia-terendah-sejak-1999
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Kurniasih Budi

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Cerdas dalam Komunikasi Data


Kelebihan dan Kekurangan Sistem Cerdas dalam Komunikasi Data

 

1) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Kesehatan
Misalnya saja sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien serta digunakannya pula robot untuk membantu proses operasi pembedahan dan juga penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.




2) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Perusahaan
Misalnya saja suatu perusahaan menggunakan penerapan Enterprice Resource Planning (ERP) yang merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan dalam menjaga sistem manajemen di perusahaannya.


3) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Perbankan dan Bisnis
Misalnya saja dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi digunakan untuk transaksi perbankan baik lewat internet atau yang lebih dikenal dengan Internet Banking maupun untuk melakuakan kegiatan lainnya seperti transfer uang, pengecekan saldo, pemindah bukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening Misalnya saja dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik dengan menggunakan jaringan komunikasi internet atau dikenal sebagai E-Commerce.


4) Penerapan Pada Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari wacana Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.





B. Kekurangan komonikasi data dalam kehidupan sehari-hari yaitu antara lain dapat dipergunakan untuk membantu pekerjaan manusia seperti:

1. Terjadinya kelemahan kekuatan sinyal karena gangguan cuaca maupun jarak yang jauh melalui medium transmisi.
2. Terjadinya delay distorsi karena kecepatan sinyal yang melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang berbeda pula. Hal ini merupakan hal yang kritis bagi data digital yang dibentuk dari sinyal-sinyal dengan frekuensi-frekuensi yang berbeda -beda sehingga menyebabkan terjadinya intersymbol interference
3. Terjadinya noise yang merupakan tambahan sinyal yang tidak diinginkan yang masuk diantara transmisi dan penerima.


PANDANGAN KE DEPAN TENTANG SISTEM CERDAS DI INDONESIA



Menurut saya, Sistem Cerdas di Negara Indonesia sudah sangat berkembang dan masih tahap maju dalam sistem cerdas contohnya dalam bidang game. Di Indonesia sendiripun sudah banyak game-game original buatan Indonesia, namun masih banyak sekali game yang di bajak oleh para pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu peran pemerintah sangat dibutuhkan disini untuk mempertegakkan hukum yang berlaku untuk si pembajak game dan mendukung para developer game original Indonesia agar game Indonesia bisa lebih terkenal di mancanegara.

ALAT PENDETEKSI BANJIR



Refrensi
http://muhammadakbarfauzy.blogspot.com/2016/11/kelebihan-dan-kekurangan-sistem-cerdas.html
http://jamaleka19.blogspot.com/2017/11/keuntungan-dan-kerugian-sistem-cerdas.html
https://www.youtube.com/watch?v=BpYKqpQ47KA https://www.youtube.com/watch?v=a8MfFwJ6i7A




Minggu, 02 Desember 2018

PERBANDINGAN COBIT, ITIL DAN ISO/IEC 38500​


PERBANDINGAN COBIT, ITIL DAN ISO/IEC 38500​
           
ISO 38500 terlihat turun dari atas, seperti atap di rumah. COBIT adalah dinding, dan kerangka proses seperti ITIL dan Projects in Controlled Environments 2 (PRINCE2) adalah fondasinya. Dengan menggunakan analogi rumah, jika dewan coba menerapkan atap( ISO 38500), tanpa pondasi atau dinding, maka akan runtuh. Selanjutnya, tanpa atap, maka unsur - unsur sebuah perusahaan tidak akan terlindungi. ISO 38500 bukan merupakan framework yang sempurna. ISO 38500 tidak dapat menggantikan COBIT, ITIL, atau framework lainnya, Tapi, lebih tepatnya, melengkapi kerangka kerja dengan menyediakan fokus permintaan dari penggunaan IT.

PERBANDINGAN :
  1. COBIT dan ITIL adalah standard yang cakupan areanya adalah menengah ke bawah sedangkan ISO 38500 cakupan areanya adalah menengah ke atas.
  2. COBIT dan ITIL cocok jika dijadikan sebagai IT management framework sedangkan ISO 38500 cocok jika digunakan sebagai IT governance framework.
  3. Kerangka kerja COBIT memasukkan hal-hal berikut ini :  Maturity Models , Critical Success Factors (CSFs), Key Goal Indicators (KGIs), dan Key Performance Indicators (KPIs).
  4. Kerangka kerja ITIL digunakan untuk mengelola infrastruktur teknologi dan informasi dalam suatu organisasi, dan bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pengguna teknologi informasi.
  5. Kerangka kerja ISO 38500 digunakan bagi pemerintahan untuk membantu mereka pada tingkat tertinggi dari organisasi untuk memahami dan memenuhi kewajiban hukum, peraturan, dan etika mereka dalam hal penggunaan organisasi mereka IT.
PERSAMAAN :
  1. Dijadikan sebagai IT governance framework
  2. Memberikan pedoman pada perusahaan bahwa keputusan-keputusan strategic IT tidak hanya berada pada CIO saja tetapi juga pada direksi, komisaris dan pemegang-saham.

Kelebihan  Cobit:
  1. Rahasia
  2. Proteksi terhadap informasi yang sensitif dari akses yang tidak bertanggung jawab.
  3. Integritas
  4. Berhubungan dengan penyediaan informasi yang sesuai untuk manajemen.
  5. Secara umum dapat dikatakan bahwa COBIT merupakan sebuah model tata kelola TI yang memberikan sebuah arahan yang lengkap mulai dari sistem mutu, perencanaan, manajemen proyek, keamanan, pengembangan dan pengelolaan layanan. Arahan dari COBIT kemudian didetailkan kembali oleh beberapa model framework sesuai dengan perkembangan keilmuan.
Kekurangan COBIT
  1. COBIT hanya memberikan panduan kendali dan tidak memberikan panduan implementasi operasional.
  2. COBIT hanya berfokus pada kendali dan pengukuran.

Kelebihan ITIL  :
  1. Memberi deskripsi rinci sejumlah praktik penting TI dan menyediakan daftar komprehensif tugas dan prosedur yang didalamnya setiap organisasi dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya sendiri.
  2. ITIL bukan merupakan standard yang memberikan prescription tetapi lebih kepada merekomendasikan, oleh karena itu implementasi antara satu organisasi dengan organisasi lain dapat dipastikan terdapat perbedaan. Dengan demikian kita tidak bisa membandingkan / melakukan benchmark secara pasti.
Kelemahan ITIL  :
  1. Kelemahan ITIL antara lain: buku-buku ITIL sulit terjangkau bagi pengguna non komersial, ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI, pelaksanaan pedoman dalam buku ITIL memerlukan pelatihan khusus dan biaya pelatihan atau sertifikasi ITIL terlalu tinggi.

​Kelebihan ISO/IEC 38500​ :
  1. Memberikan panduan kepada advisor perusahaan.
  2. ​Menjamin akuntabilitas diberikan untuk semua Resiko IT dan aktivitasnya.
  3. Memberikan prinsip panduan bagi direksi organisasi (termasuk pemilik, anggota dewan, direktur, mitra, eksekutif senior, atau yang sejenisnya) mengenai penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang efektif, efisien, dan dapat diterima di dalam organisasi mereka.
  4. Menetapkan matriks yang sesuai yang melampaui kepatuhan terhadap standar minimum kantong individu praktik terbaik dengan menerapkan perbaikan tata kelola yang berkelanjutan dan perbaikan manajemen keamanan.

Kekurangan ISO/IEC 38500​ :
  1. Tidak cocok digunakan sebagai IT management framework





Mengukur Tingkat Kematangan Layanan IT dengan Framework ITIL V3 (Studi kasus: PUSTIPANDA UIN Jakarta)

2.         Penelitian Terdahulu
2.1.      Wahyudi, M., & Deswandi, A. (2016)
Melakukan penelitian pengukuran dan mengaudit sistem informasi CBS (Core Banking System) syariah yang dikenal sebagai T24. Core ini sangat penting dalam operasional bank sehari-hari. Dengan melakukan pengukuran dapat dengan mudah menangani masalah yang terjadi dan berapa lama masalah dapat diselesaikan sesuai dengan kerangka kerja ITIL V3 pada subdomain Service Desk, Incident Management, dan Problem Management yang merupakan proses dan fungsi dari domain Service Operation. Penelitian dilakukan pada BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) syariah Islam. Metode penelitian yang digunakan adalah kombinasi dari survei dan metode penelitian eksperimental. Tiga responden dipilih menggunakan metode populasi terbatas dengan pertimbangan masalah-masalah yang terjadi untuk mengisi kuesioner. Kuesioner dibuat berdasarkan pedoman ITIL V3.
2.2.      Tika, S. P., Sari, D. A., & Sarayar, M. O. (2015)
Melakukan evaluasi layanan IT service desk pada PT XYZ yang sudah mengimplementasikan ITIL dan melakukan penyempurnaan serta penyelarasan untuk perpindahan versi framework dari ITIL V2 menjadi ITIL V3. Evaluasi dilakukan pada subdomain service desk dan incident management pada domain service operation.
2.3.      Putra, H. L., Darwiyanto, E., & Wisudiawan, G. A. (2015)
Melakukan penelitian pengukuran dan audit pada FMS (Facilities Management System) yang merupakan smart building. Agar kinerja FMS tidak terganggu dan menurunkan kualitasnya maka diperlukan nilai kematangan menggunakan ITIL V3 domain service operation dengan subdomain event management, incident management, request fulfillment, problem management, dan access management. Dengan mendapatkan hasil, maka mereka dapat memberikan beberapa rekomendasi pada PT Grand Indonesia yang menerapkanFMS.
2.4.      Suhairi, K., & Gaol, F. L. (2013)
Melakukan pengukuran dengan ITIL menggunakan Statistical Process Control. Dengan tujuan untuk menciptakan kejelasan dalam hubungan antara key performance indicators, informasi konfigurasi jaringan yang akurat untuk stafservice desk, keakuratan informasi digunakan untuk proses delivery service dan audit IT pada PT. XYZ.
2.5.      Albab, M. E. (2013) Melakukan perancangan manajemen layanan IT pada lembaga pendidikan (SMP Kartika VIII-1) dengan tujuan untuk mengoptimalkan infrastruktur (lab. komputer) sesuai framework ITIL V3.
3.         Metode Penelitian
3.1.      Tahapan Penelitian
Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data yang diperlukan untuk bahan penelitian. Data didapat dengan cara melakukan studi pustaka, menyebarkan kuesioner, dan melakukan wawancara. Peneliti melakukan studi pustaka dengan mengumpulkan berbagaiinformasi yang berkaitan dengan topik penelitian sepertiITSM, dan ITIL. Semua informasi diambil dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan penelitian terdahulu. Selain itu, peneliti juga mengumpulkan data dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Dengan metode tersebut peneliti menyebarkan kuesioner offline dan melakukan wawancara. Kuesioner offline ditujukan kepada expert respondents dan dilanjutkan dengan melakukan wawancara untuk mendapatkan bukti bahwa jawaban yang diberikan pada kuesioner offline dapat dipertanggungjawabkan.
3.2.      Metode Penentuan Sampel
Peneliti menggunakan teknik purposive sampling (pengambilan sampel berdasarkan tujuan). Pada cara ini, siapa yang akan diambil sebagai anggota sampel diserahkan pada pertimbangan pengumpul data yang berdasarkan atas pertimbangannya sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. Responden ahli merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap masing-masing divisi IT yang ada di PUSTIPANDA (divisi support, divisi ITSM, dan divisi IT Operation & Networking Coordinator).
Tabel 1. Responden Ahli

3.3.      Metode Pengukuran Layanan IT
Peneliti menggunakan metode ITIL V3 sebagai acuan untuk mengukur tingkat kematangan layanan IT. Domain yang dipilih untuk diukur adalah service operation dengan site service desk, incident management, dan problem management. Peneliti memilih salah satu domain dariservice lifecycle yang ada pada ITIL V3 yaitu service operation. Dengan memilih service operation, peneliti dapat mengukur tingkat kematangan layanan IT pada sudut pandang day-to-day, proses, dan infrastruktur.
4.         Hasil dan Pembahasan
4.1.      Pengukuran Layanan IT
Pengukuran layanan teknologi informasi PUSTIPANDA (Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data) dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner offline dan melakukan wawancara kepada responden yang ahli dibidangnya masing-masing.Pertanyaan kuesioner offline yang diajukan sesuai dengan pertanyaan ITIL high-level self-assessment.
4.2.      Penentuan Compliance
Penentuan compliance terbagi atas 4 standar, sebagai berikut
1. Not Comlpy, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment hanya memenuhi antara level 1 sampai dengan level 3. leveltersebut adalah:
·         Level 1 – Pre-Requisite         
·         Level 1.5 – Management Intent         
·         Level 2 – Process Capability
·         Level 2.5 – Internal Integration         
·         Level 3 – Products
2. Standard Comply, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment hanya memenuhilevel 3.5 yaitu quality control.
3. Average Comply, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment telah memenuhilevel 4 dan level 4.5. level tersebut adalah:
·         Level 4 – Management Information  
·         Level 4.5 – External Integration
4. Fully Comply, adalah hasil evaluasi yang dilakukan berdasarkan tabel ITIL service selfassessment telah memenuhi keseluruhan dari semua level yang ada, termasuk telah memenuhi level 5 yaitu user interface.
4.3.      Maturity of IT
Services Kematangan layanan teknologiinformasi padaPUSTIPANDA dapat diukur dengan menggunakan ITIL Maturity Level Self-assessment. Dengan metode ini, sebuah perusahaan atau instansi dapat memahami sejauh mana tingkat kedewasaannya. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka perusahaan atau instansi harus memenuhi persyaratan minimum yang telah ditentukan. Berikut ringkasan hasil skor selfassessment pada site service desk, incident management, dan problem management.
Tabel 2. Hasil Service Desk


Pada tabel diatas menunjukkan bahwa kematangan layanan IT pada site service desk berhenti di level 4 management information. Pencapaian tersebut masuk kedalam kategori Average Comply.
Tabel 3. Hasil Incident Management

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa, hanya dua level saja yang mendapat status PASS yaitu level 1: pre-requisites, dan level 3.5: quality control. Meskipun begitu, kematangan layanan IT pada site Incident management hanya dapat mencapai level 1 karena pada level 1.5 mendapatkan status FAIL. Perolehan skor dengan status PASS berjumlah 6 poin. Pencapaian tersebut masuk kedalam kategori Not Comply.
Tabel 4. Hasil Problem Management


Semua level pada site problem management mendapatkan status FAIL dan kematangan layanan IT pada site ini tidak memenuhi level 1. Oleh karena itu PUSTIPANDA hanya mencapai level 0 - chaos atau pencapaian tersebut masuk kedalam kategori Not Comply.

5.         Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian sekaligus menguraikan hasil pembahasan, langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dan saran dari penelitian, sehingga bisa dijadikan gambaran secara umum. Berikut kesimpulan dari penelitian ini antara lain:
·         Semua layanan IT (e-campus, e-mail, dan internet) diperlakukan sama pada setiap site (service desk, incident management, dan problem management) oleh PUSTIPANDA
·         Setelah melakukan pengukuran tingkat kematangan layanan IT berdasarkan ITIL maturity level self- assessment, maka skor yang didapat pada site service desk berjumlah 78 point dan site incident management hanya mendapatkan 6 point. Sedangkan pada site problem managementtidak ada point yang didapatkan.
·         Hanya site service desk saja yang masuk kategori Average Comply, sedangkan site incident management dan problem management masuk kategori Not Comply karena tidak memenuhi beberapa ketentuan dari ITIL maturity level self-assessment.
·         Pada site service desk, level yang dinyatakan PASS antara lain, Level 1: Pre-requisites, Level 1.5: Management Intent, Level 2: Process Capability, Level 2.5: Internal Integration, Level 3: Products, Level 3.5: Quality Control, Level 4: Management Information dari level yang PASS terlihat bahwa kematangan layanan IT pada site service desk berakhir pada level 4.
·         Pada site incident management, level yang dinyatakanPASS hanya level 1: pre-requisites. Dengan begitu kematangan layanan IT pada site incident management berakhir pada level 1. Meskipun level 3.5: Quality Control mendapat status PASS.
·         Pada site problem management, tidak ada level yang dinyatakan lulus. Dengan begitu kematangan layanan IT pada site problem management masuk kedalam level 0 - chaos.




Referensi :
-           https://bang-ilmu.blogspot.com/2016/05/cobit-itil.html (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 12 : 38 WIB)
-           https://www.isaca.org/Knowledge-Center/Documents/COBIT-Focus-ISO-38500-Why-Another-Standard.pdf (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 12 : 38 WIB)
-           http://oktacute999.blogspot.com/2016/04/tugas-terakhir-di-semester-8.html (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 12 : 38 WIB)
-           http://jurnal.atmaluhur.ac.id/index.php/knsi2018/article/view/512 (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 13 : 04 WIB)
-           Romadhon, Ahmad dkk. Mengukur Tingkat Kematangan Layanan IT dengan Framework ITIL V3 (Studi kasus: PUSTIPANDA UIN Jakarta). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2018 (diakses pada tanggal 3 desember 2018 jam 13 : 14 WIB)