tahun 1955
Indonesia sudah mampu membuat film animasi seiring dengan munculnya film
berjudul “Si Doel Memilih” karya Dukut Hendronoto. Namun, saat itu animasi
hanya dipergunakan untuk kepentingan politik saja. Film animasi 2 dimensi
tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi tonggak
dimulainya animasi modern di negeri ini.
Awal 70-an,
terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh
seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di
Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain.
Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di
tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan
kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival
film. Di sana terdapat beberapa film animasi seperti Batu Setahun, Trondolo,
Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia
Pertama).
Era 80-an ini
anggap sebagai kebangkitan animasi Indonesia. Hal ini terbukti dengan maraknya
film animasi diantaranya rimba si anak angkasa, yang disutradarai Wagiono
Sunarto, “Si Huma” yang merupakan animasi untuk serial TV, dan animasi
PetEra.
Berlanjut ke
tahun ’90-an, di tahun ini bertaburan dengan berbagai film animasi diantaranya
Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara (kala itu masih
menggunakan kamera film seluloid 35mm), kemudian ada serial Hela,Heli,Helo yang
merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai
bermunculan film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah
dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil. Di era 90-an ini banyak
terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari jepang seperti
Doraemon dan Pocket Monster.
Pada era
2000-an, diantara sekian banyak studio animasi di Indonesia, Red Rocket
Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket
memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Klilip dan
Puteri Rembulan, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, Si Kurus dan Si
Macan, pada masa ini serial animasi cukup populer karena menggabungkan 2D
animasi dengan 3D animasi. Pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah layar lebar
diantaranya Janus Perajurit Terakhir, menyusul kemudian bulan Mei 2004 terdapat
film layar lebar 3D animasi berdurasi panjang yaitu Homeland. Film animasi
berdurasi 30 menit itu dianggap sebagai film animasi 3 dimensi yang pertama di
Indonesia dan menjadi babak baru bagi dunia peranimasian di bumi Nusantara.
Itulah sejarah
singkat tentang animasi di Indonesia. Tertantang untuk menjadi bagian dari
sejarah animasi Indonesia? IDS | International Design School membuka program belajar
animasi yang dibimbing langsung oleh Daniel
Simon, animator muda Indonesia dibalik games populer ‘Need For Speed’, juga
Deddy Wijaya, salah satu animator kartun terkenal ‘Garfield’. Bisa jadi
kamu akan bekerja di proyek
animasi Star Wars seperti alumni IDS.
SUMBER :
https://idseducation.com/articles/sejarah-singkat-animasi-indonesia/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar